Berkenalan Lewat Sosial Media Facebook, Anak Usia 13 Tahun Asal Palembang Diperkosa

5 November 2020, 11:40 WIB
ilustrasi pemerkosaan. /StockSnap /StockSnap/Pixabay

JURNALSUMSEL.COM – Nasib malang menimpa seorang bocah berusia 13 tahun berinisial SJ, yang tinggal di Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel)

SJ mengalami tindak asusila pemerkosaan oleh orang yang dikenalnya melalui Facebook.

Kejadian ini terungkap, ketika setelah korban SJ membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Resmi Ditutup. Berikut Langkah Selanjutnya Jika Lulus

Saat melapor, korban didampingi Ibu kandungnya AM, dan kuasa hukum Rijen Kadin Hasibuan.

Menurut Rijen Kadin, kejadian pemerkosaan itu berawal saat korban berkenalan dengan pelaku lewat Facebook selama tiga hari.

Setelah berkenalan, pelaku ajakan pergi dengan menjemput korban di rumah korban, Minggu, 1 November 2020.

Baca Juga: Pembukaan Pendaftaran CPNS 2021: Simak Tips dan Trik Dalam Memilih Formasi Agar Lolos Tes

"Setelah kenalan di Facebook, pelaku menghubungi lewat WhatsApp. Lalu mengajak korban untuk jalan-jalan sekitar pukul 13.00 WIB," ujar Rijen, seperti dilansir Jurnal Sumsel dari RRI.

Dikatakan Rijen, pelaku membawa korban ke salah satu kosan yang berada di Jalan Angkatan 66.

Setelah sampai di kosan sekitar pukul 13.30 WIB, korban sempat bertanya kepada pelaku maksud dari mengajaknya ke tempat tersebut.

Baca Juga: Kabar Baik, Bebas Denda dan Tarif Progresif Kendaraan Pajak Bermotor di Banten, Ini Ketentuannya

"Korban sempat tanya mau ngapain di kos-kosan itu, terus pelaku jawab mau ke sini sebentar. Setelah masuk ke kamar kos-kosan, pelaku langsung menarik korban dan terjadilah pemerkosaan sebanyak satu kali," jelasnya.

Setelah pelaku melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku mengajak korban untuk pulang. Namun bukannya diantar pulang, korban justru ditinggal begitu saja di pinggir jalan, persis di depan Mall Palembang Trade Center (PTC).

"Saat ditinggal di pinggir jalan, korban lalu menghubungi melalui ponselnya untuk minta dijemput," ujar Rijen.

Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay

Dia menilai, tindakan pelaku sudah profesional dalam mencari mangsa, karena setelah melancarkan aksinya seluruh akses untuk menghubungi pelaku langsung menghilang.

Ibu korban mengatakan, pihak keluarga baru tahu jika anaknya menjadi korban kosaan setelah banyak mengurung diri dan bertindak tidak seperti biasanya.

"Kami curiga karena dia dua hari mengurung diri di dalam kamar, banyak melamun, tidak mau makan, seperti orang gila. Sempat kami tanya, tapi dia diam saja," tutup Ibu SJ.***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler