Ada Aroma Politik di Balik Kebijakan Anies Terapkan PSBB Total di Jakarta?

- 12 September 2020, 12:52 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terapkan PSBB Total di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terapkan PSBB Total di Jakarta. /Pikiran Rakyat

JURNALSUMSEL.COM - Keputusan mengejutkan diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan menerapkan PSBB total.

Keputusan PSBB Jakarta secara total ini diambil dengan pertimbangan jumlah kasus Covid-19 di Jakarta yang kian mengkhawatirkan.

Anies menilai, kebijakan PSBB Jakarta secara total bisa menahan laju penyebaran Covid-19 fi wilayahnya.

Baca Juga: 5 Cara Jitu dan Sederhana untuk Mengurangi Asupan Karbohidrat, Nomor 2 dan 3 Mudah Banget

Namun, keputusan Anies Baswedan kembali menerapkan PSBB total di Jakarta dinilai membahayakan perekonomian.

Dampaknya akan lebih buruk jika dibandingkan dengan PSBB di awal masa pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, diimbau untuk segera menghadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Jadwal Live Streaming Pekan Pertama Liga Inggris 2020-2021 di Net TV dan Mola TV

Sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel dari Mantra Sukabumi dalam artikel "Dicurigai Ada Motif Politik di Balik Kebijakan Penerapan PSBB Total di Jakarta", Prabowo disarankan untuk meminta penonaktifan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto perlu segera menghadap Presiden Jokowi untuk meminta penonaktifan Anies Baswedan," kata Arief, Kamis 10 September 2020

Seperti yang dilansir dari laman rri.co.id pada 12 September 2020, desakan membatalkan kebijakan PSBB total di Ibu Kota terus disuarakan.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Coret 1,6 Juta Penerima BLT, Ini Alasannya

Hal ini seiring dinilai sebagai tindakan yang memperburuk keterpurukan masyarakat kecil selama pandemi.

"Hentikan dan batalkan rencana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total/ketat oleh Gubernur Anies Baswedan di DKI Jakarta," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono dalam keterangan tertulis, Sabtu 12 September 2020

Gembong bahkan menilai, perubahan PSBB di Jakarta yang akan dimulai pada Senin 14 September 2020 itu justru sarat bermuatan politik.

Baca Juga: Subsidi BLT Rp2,4 Juta Bagi Korban PHK , Begini Cara Mendapatkannya

"Tidak mengherankan bila kami mencurigai ada motif politik lain dibalik kebijakan penerapan PSBB secara ketat," ujarnya.

Diketahui, Senin esok, Anies menyatakan DKI Jakarta akan kembali menerapkan PSBB penuh, dari semula PSBB transisi.

Baca Juga: 3 Hal Ini Membuat Indonesia Memilih Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020

Dasar keputusan terkait proyeksi rumah sakit rujukan di Jakarta yang tidak sanggup bertahan hingga 17 September 2020 nanti, mengingat melonjaknya kasus positif harian di Jakarta.

Sejak awal September, kasus positif bertambah hingga 1.000 kasus setiap harinya. Kasus positif covid-19 di DKI per Jumat 11 September 2020 mencapai 51.635, dengan 39.128 sembuh dan 1.368 meninggal.***(Fauzan Evan/Mantra Sukabumi)

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x