Baca Juga: Penyakit Virus Marburg, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya
Menurut Johnny, pemerintah mendapati temuan input data berupa akumulasi angka kematian pasien Covid-19 pada beberapa pekan sebelumnya, sehingga tidak bersifat aktual. Hal ini menimbulkan distorsi dalam proses analisis suatu daerah.
Ia mengatakan pemerintah memutuskan untuk memperbaiki data tersebut dengan cara memilah data kematian real time pada hari terjadinya kematian pasien yang saat ini terakumulasi pada data kematian di pemerintah pusat.
Sementara menunggu data angka kematian rapi kembali, Johnny mengatakan pemerintah akan menggunakan indikator lain sebagai penilaian.
Seperti diungkapkan Juru Bicara Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Jodi Mahardi, indikator lain yang dimaksud seperti tingkat pemanfaatan tempat tidur, kasus konfirmasi, perawatan di rumah sakit, tracing, testing, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.***