Kamala Harris Ingatkan Serangan Israel ke Rafah Akan Jadi Kesalahan Besar: Saya Telah Mempelajari Petanya

- 25 Maret 2024, 14:22 WIB
Wakil Presiden AS, Kamala Harris, mendesak Israel dan Hamas agar segera menyepakati gencatan senjata di Gaza.
Wakil Presiden AS, Kamala Harris, mendesak Israel dan Hamas agar segera menyepakati gencatan senjata di Gaza. /Epaper Media Indonesia

JURNALSUMSEL.COM - Serangan tentara Israel yang masih terus menerus diluncurkan mengundang kritik dari berbagai pihak, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris.

Kamala Harris pada Senin mengatakan bahwa serangan apa pun yang dilakukan Israel terhadap Rafah, meski sudah diperingatkan berkali-kali oleh sejumlah pihak, akan menjadi kesalahan besar.

"Kami sudah jelas dalam berbagai pembicaraan dan dalam segala hal bahwa operasi militer besar-besaran di Rafah akan menjadi kesalahan besar," kata Harris kepada ABC News.

"Saya beritahu Anda sesuatu: saya telah mempelajari petanya. Tidak ada tempat bagi orang-orang itu untuk pergi," ujar Harris.

Baca Juga: Ketua Fraksi PAN Sebut Permintaan Diskualifikasi Prabowo-Gibran Merupakan Hal yang Aneh Karena Hal Ini

Ketika ditanya mengenai kemungkinan AS mengambil tindakan dalam menanggapi serangan Israel ke Rafah, Harris mengatakan mereka akan "mengambil langkah demi langkah," namun menekankan bahwa tidak ada pilihan yang mustahil.

Terkait perihal Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menghalangi upaya perdamaian, Harris mengatakan: "Kami akan terus mengejar prioritas kami terkait Gaza."

Harris menentang pembunuhan warga Palestina yang tidak bersalah, dan menegaskan hak warga Israel dan Palestina untuk hidup dalam "keamanan dan martabat yang setara."

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di wilayah Palestina sejak 7 Oktober 2023 dan memberlakukan blokade yang melumpuhkan yang menyebabkan sebagian besar penduduk, terutama penduduk Gaza utara, di ambang kelaparan.

Lebih dari 32.200 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel tersebut dan lebih dari 74.500 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Baca Juga: Sekjen PBB Mengaku Tak Bisa Hentikan Perang di Gaza: Kami Tidak Memiliki Kekuatan

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Keputusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.***

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x