AS dilaporkan Beri Lampu Hijau untuk Israel Serang Rafah, Ini Kata Perwakilan Gedung Putih

- 19 April 2024, 21:02 WIB
Seorang pria memeriksa kendaraan di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan.
Seorang pria memeriksa kendaraan di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan. /

JURNALSUMSEL.COM - Israel diketahui mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS) dalam melancarkan serangannya ke Pelastina. Belum lagi baru-baru ini, Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa AS membela Israel sepenuhnya.

Israel juga dilaporkan akan kembali memborbardir kota-kota di Palestina, termasuk Rafah yang sebelumnya juga telah menjadi target sasaran militer.

Namun pada Kamis, 18 April kemarin, Gedung Putih dengan tegas menyangkal telah memberikan Israel lampu hijau untuk menginvasi Kota Rafah di Gaza selatan sebagai imbalan agar Tel Aviv hanya melakukan pembalasan serangan secara "terbatas" terhadap Iran.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan kepada Anadolu secara anonim bahwa klaim tersebut "tidak benar" dan bukan sesuatu yang telah dibahas."

Baca Juga: Banjir Bandang di Musi Rawas Utara Sebabkan Dua Warga Meninggal Dunia dan 196 Lainnya Harus Mengungsi

Kantor berita al-Araby al-Jadeed yang berbasis di London telah melaporkan bahwa pemerintahan Biden memberikan persetujuan tersebut sebagai imbalan atas janji Israel untuk tidak melakukan pembalasan secara besar-besaran terhadap Iran atas serangan rudal balistik dan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir pekan lalu, dengan mengutip sumber Mesir yang tidak disebutkan namanya.

"Laporan tersebut tidak akurat," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional melalui surat elektronik.

Teheran melakukan serangan semalaman terhadap Israel pada Sabtu (13/4) sebagai balasan atas serangan pada 1 April terhadap konsulatnya di Suriah yang menewaskan tujuh perwira militer Iran, termasuk dua komandan berpangkat tinggi Korps Garda Revolusi Islam untuk Suriah dan Lebanon.

Meski Israel secara resmi tidak mengakui bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi negara itu berulangkali menyerang target Iran di seluruh Suriah beberapa bulan belakangan. Sementara itu, AS menyangkal memiliki peran dalam serangan itu.

Sementara itu Teheran mengancam akan “mempertimbangkan kembali” doktrin nuklirnya pada Kamis jika Israel menyerang fasilitas nuklir Iran di tengah meningkatnya ketegangan antara dua musuh regional tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah berjanji untuk menginvasi Rafah di mana 1,5 juta warga Palestina berlindung dengan menjadi pengungsi selama lebih dari setengah tahun perang berjalan.

Baca Juga: Iran dan Lebanon disebut Tak Siap Perang, Perwakilan Uni Eropa Tegaskan Hal Ini

Pemerintahan Biden mengatakan tidak akan mendukung invasi yang tidak memperhitungkan dampak kemanusiaan yang akan terjadi, dan Gedung Putih, selama beberapa pekan, telah berupaya menjadwalkan pertemuan dengan delegasi Israel di Washington untuk memberikan alternatif.

Sejauh ini, pertemuan hanya dilakukan secara virtual. Sejumlah laporan menyebutkan bahwa pertemuan virtual selanjutnya akan diadakan pada Kamis.***

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x