Menelaah Kemenangan Indonesia Atas Korea Selatan, Timnas U-23 Sudah Unggul Secara Statistik Pertandingan

- 26 April 2024, 08:42 WIB
Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari.
Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari. /Antara/HO-PSSI/

JURNALSUMSEL.COM - Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan dalam adu penalti di perempat final Piala Asia Jumat dini hari WIB.

Kemenangan Timnas U-23 tersebut tak hanya karena keberuntungan semata, namun secara statistik pertandingan, Timnas Indonesia memang sudah unggul dari Timnas Korea Selatan malam tadi.

Berhasil mencetak sejarah, Rizki Ridho dan kawan-kawan berhasil mengalahkan Korea Selatan dengan strategi apik dan rapi di semifinal dengan total adu penalti 11-10.

Baca Juga: Buntut Tuduhan dari Min Hee Jin, HYBE Bagikan Laporan Terkait Audit ADOR

Pemenang pertandingan harus ditentukan dengan adu penalti setelah kedua tim imbang 2-2 selama 120 menit bertanding.

Dilihat dari statistik pertandingan, Indonesia unggul dari segala aspek positif yang menunjukkan bahwa Garuda muda memiliki peluang lebih besar untuk memenangi pertandingan tanpa melalui adu penalti.

Dari sisi penguasaan bola yang menjadi Indikator dominasi permainan, Indonesia unggul 53 persen dibanding Korea Selatan yang melakukan penguasaan bola 47 persen.

Dengan penguasaan bola yang lebih dominan tersebut, menunjukkan bahwa pelatih Shin Tae Yong cukup berhasil menerapkan strategi permainan kolektif dengan operan pendek dari kaki ke kaki untuk meredam kecepatan para pemain Korsel.

Akurasi operan timnas Indonesia juga bisa dikatakan sangat baik yakni mencapai 81 persen dari 539 operan, jauh lebih bagus dari Korsel yang tingkat akurasinya 79 persen dari 468 operan. Ini memperlihatkan bahwa para pemain Korsel lebih ceroboh dalam mengoper bola.

Indonesia juga menunjukkan lebih gigih dalam upaya menjebol gawang lawan terlihat dari jumlah tembakan yang dilakukan sebanyak 21 kali dan 5 di antaranya mencapai sasaran gawang lawan. Sedangkan Korsel hanya melakukan 8 kali tembakan dan hanya dua tembakan yang tepat mengarah ke gawang Ernando Ari Sutaryadi.

Baca Juga: Sheila On 7 Adakan Konser di 5 Kota Besar di Indonesia Mulai Juli 2024, Ini Harga Tiketnya!

Para pemain Indonesia juga tampil lebih agresif salah satunya dari indikator pelanggaran. Para pemain Indonesia total melakukan 20 kali pelanggaran berbanding 15 kali pelanggaran yang dilakukan para pemain Korsel.

Hal yang menarik, meskipun lebih sering melakukan pelanggaran, tapi wasit lebih banyak memberikan kartu hukuman kepada Korsel. Indonesia hanya menerima dua kartu kuning yang diterima Rafael Struick dan Ivar Jenner, sedangkan Korsel menerima 3 kartu kuning plus 1 kartu merah.

Kemenangan Indonesia atas Korsel dalam laga yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, ini tak hanya menciptakan sejarah baru bagi Indonesia. Kesuksesan Merselino Ferdinan dan kawan-kawan mendekatkan Indonesia dengan mimpi baru untuk selangkah lagi lolos ke Olimpiade Paris 2024.***

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x