Subhanallah! 3 Orang Selamat Setelah Mobil Ditabrak Kereta Api

- 9 September 2020, 17:34 WIB
Sebuah mobil terbakar setelah ditabrak kereta api.
Sebuah mobil terbakar setelah ditabrak kereta api. /FIXPALEMBANG/Can

JURNALSUMSEL.COM - Sebuah mobil minibus ditabrak kereta api Desa Soal Batok, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir, pada Selasa 8 September 2020.

Beruntung, tak ada korban jiwa. Tiga penumpang mobil dinyatakan selamat.

Meski demikian, rasa trauma dirasakan para korban, termasuk Ana Monica.

Baca Juga: Gabung Sriwijaya FC, Target Beto Goncalves Tak Muluk-muluk

Kejadian tersebut tak pernah diharapkan Ana. Dia merasa trauma meskipun saat ini dirinya baik-baik saja.

Ana bersama Ningsih (49 tahun) dan Giovanni (38 tahun) mengendarai minibus dari arah Palembang menuju Desa Soal Batok, Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir.

"Tujuan kami mau menawarkan barang-barang elektronik. Kami ini dagang," kata Ana seperti dikutip Jurnalsumsel.com dari FIX Palembang dalam artikel "Mobil Ditabrak Kereta Api, Korban Mengaku Sempat Pasrah Akan Mati".

Baca Juga: Jakob Oetama Pendiri Kompas Tutup Usia

Saat memasuki wilayah Desa Soak Batok, mobil Daihatsu Gran Max dengan pelat nomor BG 1264 OP yang dikemudikan Giovanni, melintasi perlintasan rel kereta tanpa palang pintu.

Karena melihat hanya ada akses jalan tanah bebatuan menuju tujuan, rombongan sepakat melewati jalur rel ganda tersebut.

"Lewatlah kami di rel itu. Menyeberang begitu," ujar Ana.

Baca Juga: Cek Link Ini untuk Ketahui Keluarga Anda Menerima Bansos RP 500 Ribu

Tiba-tiba, kata Ana, dari kejauhan terdengar bunyi kereta api yang melaju dari arah Palembang.

Kepanikan pun melanda ketiga orang di dalam mobil.

Kepanikan pun semakin menjadi saat ketiga orang penumpang hendak keluar, pintu mobil tak dapat dibuka.

Baca Juga: Alfred Riedl Meninggal Dunia Karena Penyakit Kanker

"Kami teriak semua di dalam mobil. Pintu tidak bisa dibuka, kereta makin dekat sampai kami ditabrak betulan oleh kereta api itu," ungkap Ana.

Mobil terseret cukup jauh dari lokasi tabrakan, sementara para penumpang berteriak histeris.

"Saya teriak dan berdoa kepada Tuhan. Saya kira kami akan mati dan sudah pasrah saat itu," tutur Ana.

Baca Juga: Rocky Gerung Bela Puan Maharani Soal Polemik Sumbar, Kok Bisa?

"Setelah teriak, saya merasa lemah dan langsung pingsan," tambahnya.

Ia mengaku sempat sadar dan terbangun saat beberapa orang memecahkan kaca mobil.

Ana bersama Giovani dievakuasi terlebih dahulu oleh warga.

Setelah itu, barulah Ningsih yang duduk di samping pengemudi yang juga tak sadarkan diri, giliran dievakuasi warga.

Baca Juga: Bantah Puan Maharani, Ustadz Abdul Somad Nilai Orang Minang Sangat Pancasilais

"Kami dibawa ke mobil lain dan tepat setelah semua keluar, mobil terbakar. Apinya muncul perlahan," kata Ana.

Ana, Ningsih dan Giovanni lalu dibawa ke RSUD Bari.

Ana mengaku luka di tangan kiri, Giovanni juga mengalami luka di tangan dan Ningsih mengalami luka cukup parah di kepala.

"Kalau Ningsih malahan kepalanya dijahit karena robek," kata Ana.

Baca Juga: Deretan 7 HP Samsung Ini Turun Harga, Berikut Spesifikasi dan Harganya

Malam itu juga, ketiga korban kecelakaan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Saat ini, Ana mengaku masih terbaring lemah di rumahnya di Kelurahan 16 Ulu, Seberang Ulu II.

"Badan saya masih sakit-sakit. Mau apa-apa belum bisa," ujar Ana.

Sementara korban lainnya bernama Giovani yang mengendarai mobil, juga mengaku masih terbaring lemah di rumahnya di Jalan Pucung, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako.

Baca Juga: Gelombang 8 Pendaftaran Kartu Prakerja, Ini Detailnya

"Masih sakit-sakit badan saya," kata Giovani saat dihubungi melalui telepon.

Sementara, Polsek Kertapati yang sempat menangani kecelakaan ini, menyerahkan perkara kecelakaan ini ke Polres Ogan Ilir.

"Kejadiannya di wilayah hukum Polres Ogan Ilir," kata Kapolsek Kertapati, AKP Polin Pakpahan.***(Can/FIX Palembang)

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: FIX Palembang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x