Alasan lainnya, waktu penanganan Covid-19 yang semakin panjang mengakibatkan semakin besar risiko rusaknya perekonomian negara.
"Pandemi Covid-19 memang sebuah tantangan yang sungguh luar biasa," jelas Sri Mulyani dikutip dari siaran Youtube Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Minggu, 25 Juli 2021.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan virus Covid-19 tidak hanya mengancam jiwa manusia tetapijuga mampu mempengaruhi dan mengoyak perekonomian suatu negara.
"Semua negara menggunakan instrumen kebijakan untuk bisa menangani pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi sosial serta keuangan," kata Sri Mulyani lagi.
Diakuinya, sebagai bendahara negara maka perlu mengeluarkan kebijakan ekstra dalam urusan pengelolaan anggaran.
Baca Juga: ASUS Luncurkan Kolaborasi Bersama Anime Demon Slayer, Mulai Mouse Hingga Headset Tanjiro dan Nezuko
"Pandemi adalah extra ordinary challenge, tantangan yang luar biasa, itu membutuhkan respons kebijakan yang juga extra ordinary," tuturnya.
"Satu di antaranya adalah APBN yang harus menjawab begitu banyak tantangan di masa pandemi ini," ungkapnya.
Dia lantas menyinggung soal pemerintah yang sudah menggelontorkan dana besar untuk sejumlah program jaringan pengaman sosial.