Namun kata Wiku yang perlu diingat bahwa potensi kenaikan kasus dapat dihindari apabila pelaksanaan kebijakan berlapis seperti akselerasi vaksinasi, pengendalian mobilitas dalam dan luar negeri, pengendalian aktivitas masyarakat, dan menggalakkan upaya 3T dan 3M tidak kendor.
Baca Juga: 10 Karakter Figuran SpongeBob SquarePants Yang Mesti Kalian Tahu
Diketahui, pada pertengahan Juni lalu, Jakarta mengalami gelombang kedua Covid-19 setelah adanya libur Lebaran Idul Fitri 2021.
Imbas gelombang kedua ini, kasus Covid-19 di Jakarta sempat menyentuh 14.619 sebagaimana disampaikan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria pada 12 Juli 2021 lalu.
"Memang kalau melihat data, positif hari ini meningkat sampai 14.619, ini rekor ya," tuturnya.
Dia pun berharap masyarakat bisa segera mengurangi mobilitas sehingga bisa memutus mata rantai penularan Covid-19 di Jakarta.
"Mudah-mudahan ke depan bisa semakin menurun kasus positifnya, kasus aktifnya. Sekali lagi inilah cara kita," katanya.***(Amir Faisol/Pikiran Rakyat)