Indonesia Terima Bantuan Vaksin Sinopharm dari UEA, BPOM Jelaskan Beberapa Efek Samping Penggunaannya

- 2 Mei 2021, 06:30 WIB
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi terbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi terbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm. /Antara Foto/ Sigid Kurniawan/rwa/pri/

Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan dengan penerbitan EUA ini, vaksin Sinopharm dapat segera digunakan pada program vaksinasi gotong royong.

Menurut Penny, hasil uji klinis terhadap vaksin Sinopharm telah memenuhi aspek keamanan, khasiat, dan mutu berdasarkan data uji klinis fase ketiga yang dilaksanakan terhadap sekitar 42 ribu relawan di Uni Emirat Arab.

"Berdasarkan hasil evaluasi dan pertimbangan manfaat risiko bahwa kita dalam situasi pandemi, BPOM telah menerbitkan persetujuan penggunaan pada masa darurat atau EUA pada 29 April 2021," kata Penny seperti yang dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga: CEK Cara Klaim Diskon Listrik PLN Bulan Mei 2021

Ia melanjutkan, hasil uji klinis fase ketiga di Uni Emirat Arab menunjukkan vaksin ini memiliki efikasi sebesar 78 persen.

Vaksin Covid-19 ini juga menghasilkan imunogenesitas 99,52 persen pada orang dewasa dan 100 persen pada lanjut usia.

Penny mengatakan hanya ada 0,01 persen efek samping lokal ringan yang dilaporkan seperti bengkak, rasa sakit, dan kemerahan, sedangkan kejadian efek samping sistemik seperti sakit kepala, nyeri otot, diare, dan batuk hanya sebesar 0,1 persen.

"Jadi dari aspek keamanan vaksin ini baik kategorinya, dapat ditoleransi dengan baik," katanya.

Baca Juga: CEK Cara Mengecek Penerima Bantuan BLT UMKM 2021 Rp1,2 Juta dari Kemenkop UKM yang Cair Bulan Mei Ini

BPOM mengizinkan penggunaan vaksin Sinopharm pada orang dewasa berusia di atas 18 tahun, dengan pemberian dua dosis dalam durasi 21 hari hingga 28 hari.

Halaman:

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah