Beredar Vaksin Palsu, Bio Farma Beri Kode Identifikasi Untuk Tiap Vial Vaksin Asli

- 13 Februari 2021, 05:30 WIB
Ilustarsi vaksin palsu.
Ilustarsi vaksin palsu. /Pixabay/Gerd Altmann

JURNALSUMSEL.COM - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dilaksanakan sejak 13 Januari 2021 lalu.

Saat ini vaksinasi Covid-19 sudah dilakukan pada prioritas penerima utama yakni tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.

Program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan untuk menekan angka kematian akibat virus corona ini bukan tak menemui kendala.

Baca Juga: Presiden Komite Olimpiade Tokyo Resmi Mengundurkan Diri, Yoshiro Mori: Saya Minta Maaf

Baca Juga: 6 Makanan Khas Yang Wajib Disajikan Saat Hari Raya Imlek

Mulai dari keterlambatan nakes untuk divaksinasi, distribusi vaksin ke daerah terpencil, serta yang beredar belakangan ini yakni terkait vaksin palsu.

Namun demikian, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 PT Bio Farma Bambang Heriyanto memastikan tidak akan ada vaksin palsu yang beredar di Indonesia.

Bio Farma bersama sejumlah pihak terkait melakukan antisipasi atas munculnya vaksin palsu dengan memanfaatkan teknologi berupa kode identifikasi unik pada setiap kemasan dan vial atau botol vaksin Covid-19.

“Untuk mengantisipasi (vaksin palsu), kita sudah menerapkan suatu kode identifikasi seperti kalau ke supermarket ada scan namanya, barcode (kode batang),” kata Bambang.

Baca Juga: Simak! Ini 5 Cara Mudah Turunkan Kolesterol, Nomor 4 Pasti Kalian Suka

Baca Juga: BCL Kembali ke Dunia Musik dengan Merilis Ulang Lagu Lama Berjudul Love Story

Sebelummya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Antisipasi Beredarnya Vaksin Covid-19 Palsu, Bio Farma Ciptakan Kode Identifikasi".

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 PT Bio Farmamenyampaikan bahwa setiap kode identifikasi memuat informasi penting di setiap kemasan vaksin.

Informasi tersebut mencakup waktu produksi, waktu kadaluarsa, hingga nomor identifikasi unik. Ia menyebutkan kode batang akan tercantum pada bagian luar vial vaksin.

Menurut Bambang, satu vial vaksin hanya memuat untuk satu identitas yang tidak akan sama dengan vial vaksin lainnya.

Bambang meyakini bahwa penggunaan kode batang di setiap vial vaksin merupakan langkah pemerintah untuk mencegah munculnya vaksin palsu yang beredar di masyarakat.

Baca Juga: Hadiri Perayaan Imlek, Gubernur Sumsel: Semangat Melawan Pandemi Covid-19 Harus Sekuat Kerbau Logam

Baca Juga: Video Syur 14 Detik Mirip Artis Tersebar di Aplikasi Chatting, Polisi Mulai Lakukan Penyelidikan

Dengan adanya kode batang di setiap vial vaksin, maka vaksin akan sulit dipalsukan.

"Di sana bisa terbaca, identitas vial ini akan sulit dipalsukan karena karena kode yang digenerate kita, kalau misal sama nomornya atau ada yang benar-benar memalsukan nomornya, begitu ada dua (nomor yang sama), pasti ada salah satu yang salah,” kata Bambang.

Bio Farma selalu memastikan kualitas dan keamanan vaksin, mulai dari proses produksi hingga distribusi yang melibatkan aparat keamanan, yaitu TNI dan Polri.

Baca Juga: Aktivitas Gempa Vulkanis Gunung Sindoro Terus Meningkat Disebabkan Hal Ini

Baca Juga: Bayern Munchen Rebut Gelar Piala Dunia Antar Klub

Menristek Bambang Brodjonegoro berharap vaksin Covid-19 buatan Indonesia yang tengah dikembangkan bisa mendapat izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) pada akhir 2021.

“Harapannya akhir tahun ini atau awal tahun depan sudah bisa mendapatkan izin penggunaan darurat setelah melalui uji klinis tahap 1, 2, 3 dan sudah diproduksi dan akhirnya bisa dipakai untuk vaksinasi,” kata Menristek Bambang.***(Mutia Yuantisya/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x