JURNALSUMSEL.COM- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kepada pihak penguasa militer Mynamar untuk mematuhi resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Resolusi PBB tersebut menyerukan kepada Pemerintah di negara itu untuk melindungi semua kelompok minoritas, termasuk minoritas Muslim di negeri itu.
Pernyataan itu dikeluarkan MUI setelah terjadinya aksi kudeta militer terhadap pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi.
Aksi kudeta oleh militer tersebut mendapatkan protes dari warga Myanmar sendiri yang berpotensi terjadinya unjuk rasa besar-besaran.
Sehinggga, dikhawatirkan akan membuat kaum etnis muslim Rohingya di negara tersebut kian menderita.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan PM Malaysia Muhyiddin Yassin Sepakat: Menolak Kudeta Militer di Myanmar
Maka dari itu, Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan mengedepankan dialog menyusul terjadinya kudeta tersebut.
"MUI mengharapkan dialog yang disarankan Pemerintah RI dilaksanakan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat Myanmar, termasuk masyarakat Muslim di sana, di antaranya Muslim Rohingya yang selama ini mengalami diskriminasi, pembunuhan dan pengusiran paksa," katanya, seperti dikutip oleh Jurnal Sumsel dari Anadolu Agency.
Tidak hanya itu, MUI meminta agar penguasa militer Myanmar dapat berlaku adil dengan komunitas muslim Rohingnya dengan meghukum para pelaku genosida.