Konflik Myanmar Mengurangi Minat Perdagangan AS : Termasuk Ada Brand-Brand Besar Seperti H&M

- 2 Februari 2021, 14:43 WIB
Pos pemeriksaan militer Myanmar terlihat dalam perjalanan ke kompleks kongres di Naypyitaw, Myanmar, 1 Februari 2021. Reuteurs/Stringers
Pos pemeriksaan militer Myanmar terlihat dalam perjalanan ke kompleks kongres di Naypyitaw, Myanmar, 1 Februari 2021. Reuteurs/Stringers /Reuteurs/Stringers

JURNALSUMSEL.COM- Menurut pakar perdagangan dan analisis penahanan pemimpin oleh militer Myanmar, diperkirakan akan mengurangi minat AS untuk melakukan investasi di Myanmar, Senin, 1 Februari 2021.

Hal tersebut juga dapat mendorong beberapa perusahaan besar AS untuk menarik diri dari Myanmar.

Total perdagangan barang antara Myanmar dan Amerika Serikat berjumlah hampir $ 1,3 miliar dalam 11 bulan pertama tahun 2020.

Jumlah itu mengalami kenaikan dari $ 1,2 miliar pada tahun 2019, menurut data sensus AS.

Unit penelitian rantai pasokan S&P Global Market Intelligence, Panjiva menyampaikan, perdagangan pakaian dan alas kaki menyumbang 41,4% dari total impor barang A.S, diikuti oleh koper yang menyumbang hampir 30%, dan ikan yang menyumbang lebih dari 4%.

Baca Juga: BMKG Catat Ada 646 Kali Gempa Bumi yang Terjadi di Indonesia, Ini Wilayahnya Beserta Penjelasan Lengkapnya!

Baca Juga: Lowongan Pendaftaran Seleksi CPNS 2021 Bakal Dibuka Sebentar Lagi, Berikut Cara Buat Akun di SSCN BKN!

“Pembuatan koper Samsonite dan pembuat pakaian milik pribadi LL Bean, termasuk diantara importir besar, bersama dengan pengecer H&M dan adidas,” kata Panjiva

Hal itu terjadi karena peristiwa penahanan para pemimpin di Myanmar pada Senin, 1 Februari 2021.

Tentara Myanmar pada hari Senin, mengambil kekuasan untuk panglima militer Jenderal Min Aung Hlaing dan memberlakukan keadaan darurat selama setahun.

Halaman:

Editor: Mula Akmal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x