Jadi jika ada 15 juta yang divaksin maka berpotensi akan ada 15 orang yang hipersensitifitas. Sayangnya hal itu yang ramai diberitakan sehingga orang takut untuk divaksin.
Baca Juga: BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Resmi Dihentikan, Ini Alasan Menteri Ketenagakerjaan
Baca Juga: Hasil Pertandingan Liga Spanyol : Barcelona Vs Athletic Bilbao 2-1
"Mari sama-sama lakukan imunisasi supaya kita terbebas dari pandemi dan penyakit. Kita kebal maka yang kebal akan melindungi 20 persen mereka yang tidak divaksin. Vaksin penting untuk turunkan penyakit, untuk menciptakan kekebalan," ujar dia.
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang sudah terjadi setahun lebih di dunia dan sebelas bulan di Indonesia tanpa disadari merupakan cara alam menyeimbangkan diri setelah selama ini hilang keseimbangan atas dasar kebutuhan manusia kepada alam.
Dr. Nico wanandy, peneliti dari University of New South Wales Sydney pada School of Biotechnology and Biomolecular Science mengungkapkan pihaknya sudah mendunga sejak lima tahun yang lalu ketika perambahan hutan semakin massif.
Baca Juga: Cek dan Cairkan Bansos Tunai Rp1,2 Juta, Cukup dengan Kartu Keluarga di corona.jakarta.go.id
Baca Juga: Perhatikan, Ini Syarat Agar Dapat BLT PKH Rp300 Ribu
Saat itulah satu pandemi akan lepas, hingga akhirnya terjadi pada penghujung 2019 dan mulai massif pada tahun 2020 kemarin hingga saat ini.
“Virus ini merupakan pindahan dari mamalia yang bisa loncat ke makhluk lain termasuk manusia, (ditambah ada) pembukaan hutan, satu pandemi lepas akan lepas dan sekarang satu dunia dicoba secara medical dan lainnya,” ujar Nico.