"Tantangannya berasal dari internal. Kemanusiaan saya menolak [berdamai]. Namun ketika saya sudah bisa berpikir jernih, saya yakin saya harus lakukan ini, saya tidak punya pilihan lain,” ucapnya lagi.
Dia mengatakan peristiwa di Bucha tidak dapat dimaafkan, tetapi Ukraina dan Rusia harus mengambil opsi sulit untuk sama-sama mengalah dan bernegosiasi dengan kepala dingin.
Dengan seruan tersebut, Zelensky bersikeras memberi isyarat bahwa Moskow harus mengakui apa yang dituduhkan kepada pasukannya.
Kantor berita Rusia Interfax mengutip seorang Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, dia mengatakan pembicaraan untuk negosiasi terus berlanjut melalui tautan video.
Zelensky menegaskan negosiasi harus terjadi, namun dirinya mengaku enggan jika harus berbicara langsung secara empat mata dengan Vladimir Putin.***(Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat)