Warga Palembang Keluhkan Penggunaan Jaringan Gas, Lebih Boros Ketimbang Elpiji 3 Kg

- 26 Agustus 2020, 16:18 WIB
Jaringan gas dinilai warga lebih boros ketimbang elpiji 3 kilogram.
Jaringan gas dinilai warga lebih boros ketimbang elpiji 3 kilogram. /

JURNALSUMSEL.COM - Warga Kota Palembang mulai mengeluhkan pemakaian jaringan gas (jargas). 

Warga menyebut, penggunaan jaringan gas lebih boros jika dibandingkan gas elpiji 3 kilogram.

Harganya pun terbilang tak jauh berbeda sehingga warga kembali memakai gas elpiji 3kg.

Baca Juga: Peraturan Wali Kota Lubuklinggau soal Protokol Kesehatan Covid-19, Tak Pakai Masker Denda Rp500 Ribu

Hal ini disampaikan Erma, Warga di Lorong Wakaf IV, Jalan Panca Usaha, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I.

"Lebih boros, tapi soal harga sama saja karena saya bayar tarif harian. Satu kali isi ulang tabung gas 3 kilogram sama dengan dua kali bayar jargas," kata Erma sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel dari Fixpalembang.com dalam artikel "Warga Keluhkan Biaya Jargas Lebih Mahal Dibandingkan Gas 3 Kg".

Wanita 65 tahun ini mengaku memanfaatkan jargas sejak dua tahun lalu.

Baca Juga: Cara Cek Resi JNE Cepat dan Mudah

Namun belakangan ini, ia juga menggunakan tabung gas 3 kg

"Selingan istilahnya. Kadang tabung gas, kadang jargas," tutur Erma.

"Kalau tabung gas 3 kilogram harganya Rp 22 ribu, ganti setiap sepuluh hari. Kalau jargas, saya biasa bayar Rp 22 ribu juga, tapi bayar setiap lima hari," lanjutnya.

Baca Juga: Sinopsis Milea: Suara Dari Dilan, antara Asmara dan Geng Motor

Dalam satu bulan, Erma biisa tiga kali isi ulang tabung gas. Kalau jargas, bisa bayar enam kali.

"Saya bayarnya sama seperti tabung 3 kilo, Rp 22 ribu juga," imbuh Erma.

Perbandingan pemanfaatan jargas dan tabung gas ini juga dirasakan Maryama, warga Lorong Wakaf IV.

Dua tahun lalu, Maryama mengaku tertarik menggunakan jargas karena tidak dipungut biaya pemasangan.

Baca Juga: Langkah Mudah Video Call WhatsApp Web Sampai 50 Orang

"Dulu dikasih tahu juga kalau jargas lebih hemat dan aman. Tapi yang saya rasakan, beda tarifnya dua kali lipat lebih mahal tabung gas 3 kilo," ujarnya.

Maryama maupun Erma dan warga lainnya mengaku membayar tarif jargas setiap gas habis.

"Seperti bayar token listrik, kalau habis ya bayar ke RT. Nanti kita dapat nomor token dan kita ketik di meteran," kata Maryama.

Baca Juga: Pemkab Muba Gelontorkan Belasan Miliar untuk Cegah Karhutla Sejak Dini

Ia berharap tarif jargas bisa lebih ditekan karena harga kebutuhan rumah tangga saat ini yang makin meningkat.

"Kalau bisa, jargas ini tarifnya lebih murah. Kan tujuan pasang jargas ini biar lebih efektif. Kalau sama saja, ya mending tabung gas," kata Maryama.***(Can/FIX Palembang)

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: FIX Palembang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah