Gubernur Sumsel Herman Deru Terbitkan Surat Edaran, Belajar Tatap Muka Ditunda Lagi

31 Desember 2020, 20:00 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru (kiri). /(Dok. diskominfo Sumsel)

JURNALSUMSEL.COM - Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, telah menerbitkan surat edaran mengenai penundaan kegiatan pembelajaran tatap muka.

Keputusan menunda belajar tatap muka melihat masih tingginya kasus Covid-19 yang ada di Sumatera Selatan.

Sebelumnya dinas pendidikan Sumatera Selatan sempat meminta kepada sekolah agar bersiap-siap untuk membuka kembali pembelajaran tatap muka mulai tahun 2021 nanti.

Surat edaran Nomor 420/12553/Disdik.SS/2020 mengenai penundaan kegiatan pembelajaran tatap muka sudah ditandatangi pleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, pada hari Kamis, 31 Desember 2020.

Baca Juga: Bongko Kopyor, Resep Hidangan Spesial Rayakan Tahun Baru 2021

Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Sejumlah Polri dan TNI Ramai Datangi Markas FPI di Petamburan

Gubernur Sumsel mengimbau kepada setiap sekolah dan satuan pendidikan di Sumsel agar melakukan penundaan pembelajaran tatap muka dan kembali mengalihkannya lagi ke sistem pembelajaran jarak jauh atau daring.

"Untuk kabupaten/kota yang sudah melaksanakan belajar tatap muka kembali ke pembelajaran daring," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Riza Fahlevi, seperti dikutip Jurnal Sumsel dari Antara.

Keputusan ini diambil setelah banyak memperhatikan data perkembangan konfimarsi Covid-19 di Sumatera Selatan dan rekomendasi dari tim ahil Satgas Covid-1o serta masukan dari instansi pada pertemuan kepala dinas se-Sumsel.

Kondisi Covid-19 di Sumsel saat ini masih sangat rentan.

Baca Juga: Risma Blusukan di Jakarta Bak Wali Kota, Rocky Gerung Sebut Menteri Itu di Tingkat Abstrak

Baca Juga: Cek Rekening Sekarang! Hari Terakhir Pencairan BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 6

Penundaan pembelajaran tatap muka ini akan dilakukan sampai dengan vaksin didistribusikan di Sumatera Selatan dan juga setelah melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten/Kota masing-masing di Sumatera Selatan.

Riza Fahlevi menyebutkan bahwa keselamatan peserta didik yang perlu diutamakan dan diperhatikan di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19 di Sumsel.

Terutama di Kota Palembang yang pada bulan Desember 2020 ini mengalami fluktuasi zonasi paling dinamis dan merupakan kota dengan penambahan kasus Covid-19 paling tinggi di Sumatera Selatan.

 Baca Juga: Hore! Indonesia Amankan 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Novavax

Baca Juga: Xiaomi Mi 11 Siap Dipasarkan di Indonesia, Berikut Harganya!

Selain itu Tim Ahli Satgas Covid-19 di Sumsel bidang epidemiologi Dr. Iche Andriany Liberty mengatakan, rekomendasi penundaan pembelajaran tatap muka didasarkan pada meningkatnya kasus positif Covid-19 di kategori usia pelajar yang masuk dominasi kasus saat ini.

"Banyak kasus positif didapati berusia 6 - 18 tahun dan bahkan ada yang meninggal dunia, maka menjadi kekhawatiran tersendiri jika sekolah dibuka," ujar Dr. Iche Andriany Liberty.

Data terbaru per 30 Desember 2020 dari Astaga Sumsel tercatat total kasus konfirmasi positif Covid-19 mencapai angka 11.734 kasus dengan kasus sembuhnya berjumlah 9.517 orang dan angka kematian mencapai angka 610 kasus.***

 

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler