Jasad ABK Tugboat Atlas yang Tenggelam di Sungai Musi Berhasil Dievakuasi

25 November 2020, 16:10 WIB
Ilustrasi Kapal Tenggelam. /Muhammad Wirawan Kusuma/

JURNALSUMSEL.COM- Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad seorang anak buah kapal (ABK) Tugboat Atlas yang tenggelam setelah lambung kapal dihantam angin kencang di Sungai Musi, pada Selasa 24 November 2020 malam.

ABK atas nama Syafarudin tersebut ditemukan pukul 9.30 WIB di area pabrik pupuk PT Pusri, sekitar 10 meter dari lokasi awal tenggelam.

Jasad ABK itu kemudian dievakuasi dan sudah dibawa ke rumah duka.

Kepala Basarnas Sumsel, Hery Marantika mengatakan, "Korban meninggal dunia dan sekarang sudah dibawa ke rumah duka."

Baca Juga: Kemendikbud Buka Rekrutmen Guru PPPK 2021, Simak Persyaratan Penting Ini

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Tak Kunjung Cair? Lapor Kesini

Baca Juga: Sebanyak 17 Orang Ditangkap KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi Ekspor Benih Lobster

Pada Selasa Malam, Tugboat (TB) Altas GT 14 sedang menarik Kapal Tongkang Sriwijaya. Terdapat empat ABK yang membawa kapal itu dari Pulau Kemaro menuju perairan Bagus Kuning, Plaju.

Pukul 21.45 WIB, tiba-tiba Altas miring ke kanan dan langsung tenggelam setelah lambung kiri kapal dihantam angin kencang yang saat itu diiringi hujan deras di area PT Pusri.

Syafarudin tidak dapat menyelamatkan diri dan masih berada di dalam TB Altas saat tenggelam. Sementara 3 orang ABK lainnya berhasil menyelamatkan diri dengan terjun dan berenang ke Kapal Tongkang Sriwijaya.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Jakarta Kembali Membuka Samling, Ini Titik Lokasi dan Dokumen yang Wajib Anda Bawa!

Baca Juga: Penyelidik KPK Masih Lakukan Pemeriksaan terhadap Edhy Prabowo dan Beberapa Orang Lainnya

Baca Juga: 20 Kata Ucapan Terbaik dan Menyentuh Hati dalam Memperingati Hari Guru Nasional 2020

Tim SAR gabungan Basarnas Sumsel, KSOP Palembang, Lanal Palembang, Pol Airud Polda Sumsel, RS Pelabuhan Bombaru dan masyarakat segera mencari keberadaan korban termasuk dengan metode penyelaman.

Selain faktor cuaca dan derasnya arus sungai, keruhnya air sungai juga menjadi kendala tersendiri bagi tim SAR gabungan karena menghambat proses penyelaman.

Kejadian serupa sudah sering terjadi dan tidak sedikit menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, Herry mengimbau masyarakat yang berkegiatan di Sungai Musi agar mengutamakan keselamatan dalam beraktivitas terutama penggunaan jaket pelampung. ***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler