JURNALSUMSEL.COM - Kasus Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Beberapa provinsi bahkan jumlah kasusnya mengkhawatirkan.
Bahkan, Indonesia jadi salah satu negara yang tren kenaikan kasus Covid-19 cenderung signifikan.
Banyak faktor yang menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat hingga menembus angka 200 ribu kasus.
Baca Juga: Subsidi BLT Rp2,4 Juta Bagi Korban PHK , Begini Cara Mendapatkannya
Seperti dikutip Jurnal Sumsel dari Mantra Sukabumi dalam artikel "Bahaya, Karena Dianggap Tidak Percaya Covid-19, 5 Provinsi Ini Paling Banyak Kasusnya", hal itu bisa terjadi salah satunya karena sikap cuek masyarakat.
Bukan rahasia umum jika ada saja masyarakat yang tak peduli terhadap imbauan pemerintah.
Seperti diketahui, pemerintah telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Ketinggalan Pertandingan Timnas U-19 Indonesia vs Arab Saudi? Nonton Cuplikan Golnya di Sini
Pemerintah juga telah melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran virus ini.
Salah satunya penerapan protokol kesehatan yang ternyata tak begitu efektif karena banyak yang melanggar.
Tak semua orang percaya dengan penyebaran, bahkan Covid-19 itu sendiri.
Baca Juga: Buruan, Kartu Prakerja Gelombang 8 Sudah Dibuka, Ini Link dan Tata Cara Daftarnya
Sehingga mereka abai terhadap himbauan yang disampaikan pemerintah.
Hal itu diungkapkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo.
Menurutnya, ada lima provinsi yang tingkat ketidakpercayaan terhadap penularan Covid-19 ini tinggi.
Baca Juga: Biografi Soekarno, Bapak Proklamator Indonesia
Menurutnya, masyarakat di lima provinsi ini masih percaya diri tidak akan terkena Covid-19.
Mereka masih tidak percaya terhadap Covid-19 dan menganggap hanya konspirasi. Tentu saja hal ini sangat berbahaya.
Lima provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Imbang Lawan Arab Saudi, Shin Tae-yong Ingin Poles Lagi Sektor Ini
Doni mengatakan, data tersebut cukup akurat karena jumlah pertambahan kasus positif di daerah tersebut tertinggi.
Selain itu data tersebut juga dikumpulkan sejak beberapa bulan terakhir.
"Kalau kita lihat angka hari ini di Jakarta dan Jatim masih tinggi, mungkin data yang dikumpulkan sudah lumayan akurat," ujarnya.
Baca Juga: Rukun Haji Beserta Syarat dan Wajibnya
Doni melanjutkan, melihat fakta tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 kemudian mengambil langkah mitigasi yang melibatkan pakar di berbagai bidang.
Di antaranya sosiologi, antropologi dan psikolog untuk menyasar daerah-daerah tersebut.
"Kami upayakan tim gabungan bisa menyasar ke daerah tersebut," pungkasnya.***(Andriana/Mantra Sukabumi)