Network
JURNALSUMSEL.COM - Program vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan sejak pertengahan Januari 2021 lalu masih terus berlanjut sampai saat ini.
Pemerintah sudah mendatangkan dua vaksin Covid-19 sejak Januari lalu, yakni Sinovac dan AstraZeneca.
Keterbatasan vaksin Covid-19 yang didatangkan dari luar negeri masih menjadi hambatan belum tercapainya program vaksinasi secara keseluruhan di Indonesia.
Baca Juga: PPPK 2021: Syarat dan Tahapan Pendaftaran
Setelah mendatangkan vaksin Covid-19 AstraZeneca beberapa waktu lalu, saat ini Indonesia juga sudah menerima pemberian vaksin sebanyak 500 ribu dosis dari UEA.
Vaksin Covid-19 yang diberikan oleh UEA yakni Vaksin Sinopharm buatan China yang sudah tiba pada Sabtu, 1 Mei 2021.
Vaksin produksi Sinopharm, China tersebut tiba menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA-891 di bandara internasional Soekarno Hatta.
Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Indonesia Terima Bantuan 500 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 dari UEA".
Baca Juga: CEK Cara Menghitung Nilai Ambang Batas CPNS 2021
Hal ini juga dikonfirmasi verdasarkan pernyataan pers dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency.
"Tawaran bantuan datang dari Putra Mahkota Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan saat Menteri Retno Marsudi dan Menteri Erick Tohir bertandang ke Abu Dhabi pada Agustus 2020 lalu", jelasnya.
Atas diterimanya vaksin Covid-19 Sinopharm dari UEA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun memberikan apresiasi atas bantuan ini.
Menurutnya, setengah juta dosis vaksin Covid-19 ini akan membantu mempercepat program vaksinasi yang telah dimulai sejak Januari lalu.
Baca Juga: 5 Jenis Buah Ini Penting Dikonsumsi saat Sahur untuk Menjaga Tubuh Tetap Sehat Selama Berpuasa
Indonesia menurut Presiden Jokowi terus melakukan berbagai upaya, termasuk melalui diplomasi secara intensif, untuk mendapatkan vaksin bagi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Hingga 1 Mei 2021, Indonesia telah menerima vaksin Covid-19 dengan total 74.465.600 dosis baik dalam bentuk bahan baku (bulk) termasuk overfill, maupun dalam bentuk vaksin jadi.
Hingga 30 April 2021 tercatat telah menyuntikkan vaksin sebanyak 20,06 juta dosis, negara terbesar ketiga di Asia setelah China dan India.***(Billy Mulya Putra)
