BMKG Ungkap Penyebab Banjir di Kalsel Karena Pertumbuhan Awan Konvektif dan Curah Hujan Tinggi

- 16 Januari 2021, 08:45 WIB
Banjir di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
Banjir di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. /BPBD Kab. Tanah laut

JURNALSUMSEL.COM - awal tahun 2021 Indonesia kembali dihadapkan dengan bencana alam banjir.

Kali ini banjir tengah melanda provinsi Kalimantan Selatan dengan total 13 kabupaten.

Bahkan, delapan dari 13 kabupaten di Sulsel ini dilanda banjir dengan ketinggian air hingga dua meter.

Baca Juga: Paul Pogba Akui Manchester United Belum Menyamai Level Liverpool, Mengapa?

Baca Juga: Menurunkan Berat Badan Bisa Dilakukan Sebelum Tidur, Cukup Konsumsi Jenis Minuman Ini

Melansir informasi dari Antara, BMKG melalui Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor-Banjarmasin, mengungkapkan penyebab banjir di wilayah Kalimantan Selatan ini.

Banjir yang sedang melanda Kalsel disebabkan oleh pertumbuhan awan konvektif yang menjadi pemicu curah hujan tinggi.

Staf Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor-Banjarmasin, Muhammad Shaaimul Qadri sudah memastikan hal tersebut yang menjadi penyebab banjir di Kalsel.

Baca Juga: SNMPTN 2021: KIP-Kuliah 2021 Dibuka Bulan Februari Ini, Simak Cara Lengkap Pendaftarannya!

Baca Juga: Kabar Gembira! Registrasi Vaksinasi Covid-19 Bisa Melalui Aplikasi WhatsApp, Simak Nomornya Disini

"Pada saat kejadian banjir, kondisi udara skala lokal yang banyak mengandung uap air juga mendukung dalam proses pertumbuhan awan-awan konvektif," ujarnya menjekaskan.

Ia mengatakan pertumbuhan awan konvektif secara massif itu terlihat melalui citra radar dan satelit yang menunjukkan kondisi udara lokal yang cukup labil.

Shaaimul juga memaparkan aktifnya monsun Asia pada puncak musim penghujan di wilayah Indonesia (termasuk Kalsel), serta adanya gangguan di sekitar Kalimantan (Eddy) dan selatan Jawa (Low Pressure Area), yang membentuk daerah pertemuan angin di sepanjang Laut Jawa dan Kalimantan bagian Selatan, berpotensi memupuk massa udara yang mendukung dalam proses pertumbuhan banyak awan-awan hujan di Kalsel.

Baca Juga: SNMPTN 2021: Registrasi Akun LTMPT Sudah Mulai Dibuka, Ini Dia Cara Mudah Membuat Akunnya!

Baca Juga: Komjen Pol Listyo Sigit Jadi Calon Kapolri, Guru Besar Ini Ungkap Tantangan Baru yang Akan Dihadapi

Hal itu ditandai oleh nilai kelembaban udara di lapisan 850 mb, 700 mb-500 mb yang cukup tinggi (70-90%). Sejak kemarin hingga esok, kata Shaaimul, potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah tersebut.

Kondisi ini berdasarkan prakiraan musim dari Stasiun Klimatologi Banjarbaru, di mana wilayah Kalimantan Selatan pada bulan Januari 2021 masih berada pada puncak musim hujan.

Selain itu, kondisi atmosfer yang masih labil serta hangatnya suhu permukaan laut di sekitar Kalimantan Selatan saat ini juga masih memungkinkan terbentuknya banyak awan-awan hujan.

Baca Juga: Raffi Ahmad Digugat, Langgar Protokol Kesehatan Usai Divaksin Covid-19

Baca Juga: BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Telah Disalurkan! Danamu Belum Cair? COba Lapor ke Sini

Bencana banjir ini terjadi hampir merata di semua kabupaten di Kalimantan Selatan.

Dari 13 kabupaten dan kota, delapan wilayah paling terdampak dengan ketinggian air bervariasi hingga mencapai dua meter lebih.

Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, mengatakan bahwa hingga Jumat, 15 Januari 2021 pukul 11.40 WIB sebanyak 21.990 jiwa dilaporkan terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

"Banjir karena hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan sungai di Kecamatan Pelaihari meluap pada Minggu (3/1) pukul 10.30 Wita," kata Raditya.

Baca Juga: Sinopsis Film Now You See Me 2, Kembalinya Pesulap The Four Horsemen

Baca Juga: Hore! BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 3 Cair Februari 2021, Ayo Buruan Cek Nama Kamu di Sini!

Ia menuturkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut melaporkan banjir masih merendam sebanyak 6.346 rumah dengan tinggi muka air 150 centimeter hingga 200 centimeter.

Warga yang terdampak banjir mengungsi di lima titik tempat pengungsian, dan BPBD Kabupaten Tanah Laut masih terus melakukan pendataan.

"BPBD Kabupaten Tanah Laut melaporkan akses jalan dari Palaihari ke Banjarmasin terputus karena banjir. Tim gabungan bergotong royong melakukan penanganan bencana," kata Raditya.

Baca Juga: CPNS 2021: PNS Tak Hanya Miliki Kelebihan, Ternyata Ada Kekurangannya Juga, Simak Penjelasannya!

Baca Juga: Seungri Eks Personel BigBang Terkena Dakwaan Baru? Cek Faktanya Disini

BPBD Kabupaten Tanah Laut mendata sejumlah kebutuhan mendesak yang diperlukan masyarakat terdampak seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut, dan peralatan dasar kebencanaan. 

BMKG menyatakan Kalimantan Selatan berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.

Hingga Februari 2021, BMKG juga mengimbau bagi masyarakat untuk tetap waspada akan terjadinya banjir dan tetap memantau perkiraan cuaca.***

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah