Angka Covid-19 di Jakarta Sempat Mencapai 100 Ribu, Anies Baswedan: Kemarin Sudah Turun di Angka 64 Ribu

27 Juli 2021, 06:00 WIB
POTRET Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.* /ANTARA

JURNALSUMSEL.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi tingginya angka kasus aktif Covid-19 di Jakarta.

Seperti yang diketahui, DKI Jakarta menduduki posisi tertinggi angka kasus Covid-19 di Indonesia.

Tak hanya itu, Jakarta juga menjadi sorotan media asing lantaran mencatat kasus aktif Covid-19 paling tinggi di dunia dalam satu hari, tepatnya pada beberapa saat lalu.

Tingginya angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta tersebut menurut Anies Baswedan sudah sesuai dengan data asli.

Baca Juga: Segera Cairkan BLT UMKM/BPUM Tahap 2, Akses 2 Link Ini Sekarang Juga

Anies Baswedan mengatakan data terkait Covid-19 selalu disampaikan secara transparan dan tidak dilebihkan atau dikurangi.

"Kami di Jakarta dari awal sejak awal pandemi selalu tranaparan menyampaikan data apa adanya, tdk ditambah tidak dikurangi, lalu merujuk pada pendekatan ilmiah dalam semua kebijakan yang kami ambil dan selalu menyampaikan apa adanya," kata Anies Baswedan saat memberikan keterangan kondisi terkini Pandemi Covid-19 di Jakarta melalui laman YouTube Pemprov, Senin, 26 Juli 2021.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Anies Baswedan Klaim Pemprov Transparan Soal Data Covid-19, Sebut Jakarta Belum Aman".

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Sampaikan 4 Aturan Tambahan Selama Perpanjangan PPKM Level 4 di Sejumlah Daerah

Dia meyakini, masyarakat di Jakarta menginginkan informasi yang benar dan dipercaya.

"Kami pun yakin info yang benar info yang dipercaya ini yang akan membuat masyarakat kita bisa bertindak dengan benar, bertindak dengan baik," tutur dia.

Lebih lanjut, Anies Baswedan menyebutkan saat ini antrian IGD sudah terurai. Hanya tempat tidur dan kamar isolasi masih padat. Termasuk juga dengan icu yang masih padat.

Namun Anies Baswedan juga menyebutkan, tren penurunan kasus Covid-19 di Jakarta saat ini nyata terlihat. Hanya situasi masih jauh dari ideal.

Dia menggambarkan, positivity rate di Jakarta saat ini turun, antrean di IGD juga mulai terurai tidak lagi ada antrian, kamar IGD mulai longgar, lalu bertahap rawat inapnya berkurang.

Tidak hanya itu jumlah pasien di ICU juga berkurang. Anies Baswedan lantas menganalogikan bahwa situasi ini seperti rumah yang atapnya bocor.

Baca Juga: Banyak Daerah Belum Mendapat Stok Vaksin Covid-19, Kemenkes: Vaksinnya Belum Datang Semua

"Kemarin kita siapkan tempat untuk menampung kebocorannya itu, yaitu dengan ada pasang ember, diperluas embernya tapi juga harus menambal lubangnya," tutur Anies Baswedan memberi analogi.

Sebelumnya kata Anies Baswedan, kasus aktif Covid-19 di Jakarta sempat mencapai angka lebih dari 100 ribu bahkan pada 16 juli 2021 lalu ada 113 ribu.

"Kemarin kasus aktif kita sudah turun di angka 64 ribu," ujarnya.

Menurut Anies, penurunan kasus aktif ini konsisten dengan tren penurunan di beberapa parameter lain, misalnya positivity rate yang semula menyentuh angka sekira 45 persen kini sudah berada di kisaran 25 persen.

Termasuk juga dengan pemakaman protokol Covid-19 yang pernah mencapai lebih dari 350 pemakaman per hari, kini sudah turun di bawah 200 per hari.

Baca Juga: ASUS Luncurkan Kolaborasi Bersama Anime Demon Slayer, Mulai Mouse Hingga Headset Tanjiro dan Nezuko

Kondisi rumah sakit juga sudah mulai terkendali. Misalnya kata dia mendatangai rumah sakit umum daerah (RSUD) Budi Asih dan Duren Sawit, situasinya sudah jauh berbeda dibanding sebelumnya.

Bahwa saat itu rumah sakit sangat penuh bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi oleh antrean pasien yang akan masuk ke IGD.

"(Saat itu) antriannya masuk IGD penuh igdnya penuh rawat inapnya penuh, ICUnya juga penuh. Sekarang ini selasar-selasar IGD sudah kosong. Pasien sudah bisa langsung masuk ke IGD. Di dalam IGD juga hanya ada beberapa orang pasien," tutur Anies Baswedan.***(Amir Faisol/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler