Rencana Pembelajaran Tatap Muka Tahun 2021, KPAI Punya Fakta Mengejutkan!

1 Desember 2020, 08:38 WIB
ilustrasi sekolah tatap muka /pixabay.com

JURNALSUMSEL.COM – Pemerintah bakal membuka sistem pembelajaran tatap muka pada Januari 2021. 

Namun, rencana pembelajaran tatap muka di tengah pandemi ini masih jadi sorotan. Beberapa pihak menilai, sekolah tatap muka belum bisa dilakukan. 

Berdasarkan hasil pengawasan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap persiapan sekolah menunjukkan, banyak lembaga pendidikan belum siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Semester Genap Tahun Ajaran 2020-2021.

“Dari 49 sekolah di 8 provinsi yang ditinjau KPAI menunjukkan fakta bahwa sekolah sebenarnya belum siap terkait infrastruktur dan protokol kesehatan, terutama SOP adaptasi kebiasaan baru di satuan pendidikan,” kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, seperti dikutip Jurnal Sumsel dari Antara.

Baca Juga: Jelang Seleksi CPNS 2021. Simak Cara Legalisir Surat Tanda Tamat Belajar Atau Ijazah

Pengawasan yang dilakukan terhadap 49 sekolah di 21 kabupaten/kota dan 8 provinsi selama 6 pekan itu mengawasi persiapan sekolah, baik secara infrastruktur dan protokol kesehatan, menjelang rencana PTM pada awal tahun depan.

Hasil pengawasan yang dilakukan terhadap persiapan infrastruktur menunjukkan, 100 persen sekolah memang telah menambah jumlah wastafel, meski sebagian belum memenuhi rasio dengan jumlah peserta didik.

100 persen sekolah juga memiliki pengukur suhu meski jumlahnya juga belum mempertimbangkan rasio anak yang datang berbarengan pada pagi hari.

Tidak hanya itu, 100 persen sekolah yang dipantau juga telah menerapkan kewajiban memakai masker. Bahkan ada tulisan-tulisan untuk menerapkan protokol kesehatan di sekolah.

Baca Juga: Rencana Pembelajaran Tatap Muka Tahun 2021 Akan Dilaksanakan dengan Persyaratan Ketat

“Namun saat pengawasan, KPAI justru menemukan guru-guru yang tidak menggunakan masker atau meletakkan masker di dagu atau digantung di leher dan bahkan di atas kepala,” kata dia.

Selain itu, KPAI juga menemukan bahwa hanya 14,28 persen sekolah yang menyiapkan cairan antiseptik dan hanya 8,16 persen sekolah menyiapkan ruang isolasi sementara.

Hasil lainnya menunjukkan bahwa hanya 40,81 persen sekolah yang menyiapkan tanda jaga jarak dan hanya 6,1 persen sekolah yang menyiapkan modul pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dibuat secara mandiri oleh guru.

Sementara itu, hasil pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan di sekolah dalam persiapan PTM Semester Genap menunjukkan bahwa hanya 4,8 persen sekolah yang melakukan rapid test untuk seluruh guru dan karyawan dan siswa yang akan melaksanakan PTM dengan biaya yang ditanggung oleh Pemda.

Baca Juga: Masih Belum Dapat BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Sampai Sekarang? Pastikan 4 Syarat Ini Terpenuhi

Mereka juga menemukan baru 4,08 persen sekolah saja yang sudah menempelkan protokol di lingkungan sekolah.

Hasil pengawasan KPAI juga hanya menunjukkan 20,40 persen sekolah yang menyosialisasi protokol kesehatan kepada guru, orang tua dan siswa dengan 79,60 persen lainnya belum.

Disusul dengan penemuan 8,16 persen Dinas Pendidikan yang melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk penyiapan buka sekolah.

Sementara itu, sekolah yang melakukan pemetaan terhadap warga sekolah yang memiliki komorbid baru sekitar 8,16 persen dari total 49 sekolah yang diawasi di lapangan. ***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler