Pasok Banyak Senjata ke Ukraina, Menhan AS: Kami Ingin Melihat Rusia Melemah

- 4 Mei 2022, 10:00 WIB
Sebuah tank Rusia yang ditangkap dibawa oleh tentara Ukraina di jalan di luar Dnipro, Ukraina.
Sebuah tank Rusia yang ditangkap dibawa oleh tentara Ukraina di jalan di luar Dnipro, Ukraina. /Dailystar/REUTERS

JURNALSUMSEL.COM - Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina sudah berlangsung selama lebih dari dua bulan.

Dalam kurun waktu tersebut, Rusia terus memborbardir kota-kota besar di Ukraina dengan rudal dan serangan udara hingga melenyapkan wilayah tersebut.

Dalam perang militer yang dilakukannya, Vladimir Putin selaku pemimpin invasi Rusia juga mengerahkan banyak pasukan Moskow untuk merebut wilayah yang mereka targetkan.

Meski perundingan damai telah dilakukan, perang senjata antara Rusia dan Ukraina belum juga memberi sinyal terkait adanya gencatan senjata.

Baca Juga: Cara Dapat BSU Subsidi Gaji 2022 Tanpa Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, Akses Link Ini Cukup Pakai KTP

Meski dibombardir habis-habisan, Ukraina tidak berdiri sendiri. Negara-negara barat turut serta memberi bantuan seperti perlengkapan sehari-hari untuk pengungsi, serta persenjataan khususnya dari AS.

Seperti yang diketahui, sejak awal perang berlangsung, AS menjadi salah satu negara yang terlibat dan mendukung Ukraina dengan memasok persenjataan militer untuk melawan Rusia.

Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Lingkar Kediri dengan judul "Zelensky Terima Banyak Senjata dari Barat, AS Mendadak Ungkap Pernyataan Mengejutkan Terkait Rusia".

Hampir tiga bulan serangan Rusia di Ukraina berlangsung, Menteri Pertahanan AS pun menyampikan pernyataan mengejutkan terkait Rusia.

Dilansir dari Zing News, Menteri Pertahanan AS Austin mengatakan bahwa dia ingin melihat Rusia secara militer melemah dan tidak dapat pulih dengan cepat menandai pergeseran tujuan Washington di Ukraina.

Baca Juga: Ikut Rayakan Idul Fitri di AS, Joe Biden Beri Pesan dan Semangat untuk Umat Muslim

“Kami ingin melihat Rusia melemah ke titik di mana ia tidak dapat melakukan hal-hal yang dilakukannya” dalam konflik di Ukraina, Guardian mengutip Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada 25 Februari.

Hal tersebut disampaikan pada konferensi pers di Polandia, ketika Austin ditanya mengenai tujuan AS saat ini berbeda dari yang semula ditetapkan tak lama setelah Rusia meluncurkan operasi militer di Ukraina.

Tak hanya membantu Ukraina mempertahankan kedaulatannya dan mempertahankan wilayahnya, ia menjadikannya tujuan kedua untuk melemahkan Rusia secara militer.

Dengan begitu Rusia seharusnya tidak “mampu dengan cepat memproduksi kembali” pasukan dan peralatan yang hilang di Ukraina, kata kepala Pentagon.

Seperti diketahui bahwa dalam membantu Ukraina melawan Rusia, Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang sangat antusias dalam pengiriman senjata-senjata tempur untuk melumpuhkan pasukan Moskow.***(Donna Lia Suhervina/Lingkar Kediri)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Lingkar Kediri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah