Belasan Orang dari Fasilitas Kesehatan Ukraina Tewas, PBB Minta Rusia Segera Hentikan Serangan

- 14 Maret 2022, 08:30 WIB
Sejumlah peristiw yang terjadi di hari ke-18 invsi Rusia ke Ukraina. Sebuah Rumah Sakit ikut hancur
Sejumlah peristiw yang terjadi di hari ke-18 invsi Rusia ke Ukraina. Sebuah Rumah Sakit ikut hancur / Alexander Ermochenko/Reuters

Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina, 31 serangan terhadap perawatan kesehatan telah didokumentasikan melalui Sistem Pengawasan WHO untuk Serangan terhadap Perawatan Kesehatan (SSA).

Seruan itu ditandatangani oleh kepala Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Dana Kependudukan PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia, seperti yang dilansir dari Channel News Asia.

"Menyerang yang paling rentan, bayi, anak-anak, wanita hamil dan mereka yang sudah menderita sakit dan penyakit, dan petugas kesehatan mempertaruhkan hidup mereka sendiri untuk menyelamatkan nyawa adalah tindakan kekejaman yang tidak masuk akal," kata pernyataan tersebut.

Dalam 24 dari serangan yang dilaporkan, fasilitas perawatan kesehatan rusak atau hancur, sementara dalam lima kasus ambulans menjadi korban. Sebanyak 12 orang tewas dan 34 luka-luka.

Baca Juga: China Jadi Sekutu Perdagangan Utama Rusia, AS Peringatkan Sanksi Ini

“Pekerja bantuan dan perawatan kesehatan harus dapat bekerja dengan aman, termasuk imunisasi terhadap Covid-19 dan polio, dan pasokan obat-obatan yang menyelamatkan jiwa bagi warga sipil di seluruh Ukraina serta para pengungsi yang menyeberang ke negara-negara tetangga," tambahnya.

Pernyataan itu ditandatangani oleh Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell, mitra UNFPA Natalia Kanem dan kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Setidaknya tiga orang tewas, termasuk seorang gadis muda, dalam serangan di sebuah rumah sakit anak-anak di Mariupol di Ukraina selatan.

Menurut badan kesehatan reproduksi PBB, dua rumah sakit bersalin Ukraina lainnya telah diserang dan dihancurkan sebelum pemogokan itu.

"Serangan terhadap perawatan kesehatan dan petugas kesehatan secara langsung berdampak pada kemampuan orang untuk mengakses layanan kesehatan penting terutama wanita, anak-anak dan kelompok rentan lainnya," tutur kepala badan PBB itu.

Halaman:

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PR Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah