Seperti bidan dan dokter di rumah sakit, pemadam kebakaran, pembalap di sirkuit, penerbang di bandara mini, hingga parlemen di gedung dewan rakyat mini.
Setiap pekerja melakoni profesinya, harus memperoleh pembekalan dulu dari mentor. Ada 221 mentor yang tersebar di 75 wahana roleplay, dengan 100 lebih profesi.
Bahkan untuk profesi tertentu, anak-anak harus mengantongi ijazah, dari kuliah singkat di universitas mini.
Saat masuk wahana, anak-anak langsung mengunjungi bank untuk memperoleh uang 1.000 cicis, mata uang kota tersebut.
Dengan uang yang dikantongi, anak-anak dapat berbelanja, belajar di tempat kursus, atau kuliah.
Namun, mereka juga bisa menambah pundi-pundi cicis, dengan bekerja di banyak tempat. Seperti Bintang, yang siang itu, memperoleh penghasilan dari pekerjaannya sebagai polisi.
Baca Juga: Vaksin Sputnik V Diragukan Banyak Negara, WHO Minim Informasi
Menurut CEO Bandung Champion City, Masrah Marang, tempat ini dirancang bukan hanya sebagai tempat bermain peran. Melainkan juga bisa menjadi acuan penelusuran minat dan bakat saat remaja atau dewasa nanti.
Hal itu dapat terlihat dari data yang diperoleh selama anak berada di kawasan. Data direkapitulasi, dan akan diperoleh kecenderungan anak pada profesi tertentu.
Selain jadi tempat meneropong masa depan, ujar Masrah, melalui pengelolaan uang yang dikantongi, anak-anak akan belajar tentang sistem sosial dan ekonomi.