Network
JURNALSUMSEL.COM - Kabar baik untuk masyarakat Sumatera Selatan. Kereta Api Selero rute Ketapati - Lubuk Linggu akan beroperasi kembali.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang bakal mengoperasikan lagi Kereta Apil Selero.
Kereta Apil Selero Rute Kertapati - Lubuk Linggau akan mulai beroperasi 24 September 2020.
Baca Juga: Mengintip Sosok Liya Nurzeftian, Wanita yang Foto di KTP Kelewat Cantik
"Beroperasinya kembali KA Selero sebagai komitmen perusahaan untuk tetap menyediakan transportasi yang murah dan hemat waktu perjalanan kepada masyarakat," ujar Kepala Divisi Regional III Palembang, Tamsil Nurhamedi, seperti dikutip Jurnal Sumsel dari Antara.
PT KAI memastikan operasi Kereta Api Selero akan berlangsung dengan memenuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: 6 Makanan yang Berdampak Buruk untuk Kesehatan Vagina, Nomor 1 dan 2 Sering Dikonsumsi
Para penumpang pun diwajibkan untuk mengikuti protokol kesehatan jika ingin menggunakan transportasi kereta api.
Tamsil mengatakan, ada beberapa syarat dan ketentuan bagi calon penumpang Kereta Api Selero.
Berikut ini adalah syarat dan ketentuan buat masyrakat yang ingin menggunakan Kereta Api Selero:
Baca Juga: Pernah Diyakini Bisa Cegah Covid-19, Minum Minyak Kayu Putih Ternyata Sangat Berbahaya!
- Dalam keadaan sehat.
- Wajib menggunakan masker.
- Suhu tubuh tidak melebihi 37,3 derajat.
- Harus menunjukkan surat bebas Covid-19 melalui hasil rapid test atau PCR yang masih berlaku 14 hari.
- Penumpang diminta menggunakan baju lengan panjang/jaket
- Menggunakan face shield.
- Menjaga jarak.
- Demi memudahkan penumpang, PT KAI menyediakan pelayanan rapid test dengan harga Rp85 ribu per orang.
Baca Juga: Pelakor di Drakor The World of The Married, Han So Hee Bakal Jadi Pemeran Utama di Serial Netflix
Layanan rapid tes tersebut tersedia di Stasiun Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing, Tinggi dan Lubuk Linggau.
"Kami berharap masyarakat yang hendak menggunakan kereta untuk melakukan rapid test maksimal satu hari sebelum keberangkatan kereta untuk menghindari penumpukan penumpang," tutur Tamsil.
Kebijakan pengoperasian Kereta Api Selero diikuti dengan keputusan untuk membatasi okupansi penumpang menjadi 70 persen dari tiket yang dijual.***
