RS Pusri Palembang Berusaha Percepat Hasil Tes Usap Covid-19

- 20 Desember 2020, 09:44 WIB
Ilustrasi tes usap atau swab test Covid-19.
Ilustrasi tes usap atau swab test Covid-19. /Foto : Patrik Cahyo /

JURNALSUMSEL.COM - Rumah Sakit Pupuk Sriwijaya Palembang mempercepat pemeriksaan usap Covid-19 menjadi hanya satu hari.

Pada sebelumnya yang hanya 2-3 hari untuk meminimalkan masa jeda yang berpotensi memperbanyak kasus positif.

Direktur Utama RS Pusri Prof Yuwono di Palembang, mengatakan pemeriksaan usap dilakukan tim khusus di laboratorium PCR RS Pusri dengan rata-rata sampel usap diperiksa saat ini mencapai 200 sampel per hari.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berharap Masyarakat Indonesia Mau Divaksin, Simak Penjelasan Lengkapnya

Baca Juga: Selamat! Dinda Hauw Hamil, Warganet Bakal Punya Calon Keponakan Online Baru

"Kami terus mengupayakan ketika swab itu masuk pada pagi hari, sorenya sudah ketahuan negatif atau positif, jadi bisa langsung diputuskan harus dirawat/isolasi atau tidak," kata Yuwono sebagaimana dilansir Jurnal Sumsel dari Antara.

Adapun menurut Prof Yusri yang merupakan pakar biomolekuler Universitas Sriwijaya, masa jeda hasil swab dua hingga empat hari menjadi salah satu potensi bertambahnya kasus COVID-19.

Hal itu dikarenakan orang yang di tes usap kerap sering tidak mematuhi dari SOP yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Union Berlin Naik Posisi, Borussia Dortmund Kalah Tandang

Baca Juga: Pelni Siapkan Layanan Tambahan saat Libur Natal dan Tahun Baru

“Seharusnya setelah menjalani uji usap maka orang tersebut harus melakukan isolasi mandiri sampai hasilnya keluar,” ujar yusri.

Jika orang itu masih berkeliaran dan ternyata hasil tes usapnya positif, maka ada kemungkinan orang tersebut sudah menularkan Covid-19 ke orang lain.

Ditambah lagi, terutama jika orang tersebut memiliki gejala ringan dan memiliki riwayat berkerumun potensi penularan semakin besar.

Selain itu, RS Pusri Palembang juga telah membentuk tim khusus rawat jalan , untuk mengontrol kasus-kasus positif yang menjalani isolasi mandiri agar proses isolasi berjalan sesuai arahan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berharap Masyarakat Indonesia Mau Divaksin, Simak Penjelasan Lengkapnya

Baca Juga: Amien Rais Minta Jokowi Mundur, Ferdinand Hutahaean: Anda Sekarang Bukan Siapa-Siapa!

"Kami menyadari kebanyakan kasus isolasi mandiri tidak tahu apa yang harus mereka lakukan," tambahnya.

Sampai saat ini, tim rawat jalan itu bertugas melacak kontak kasus dan menguji swab serta memberikan layanan konsultasi baik tatap muka maupun lewat telepon.

Mengingat, konsultasi dinilai sangat penting agar kasus konfirmasi lebih memahami perkembangan kondisi dari pasien tersebut.***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah