Tips Mudah Melakukan Promosi Produk UKM dengan Menggunakan Aplikasi Whatsapp

- 24 Oktober 2020, 14:45 WIB
Pelaku UKM bisa mempromosikan produknya dengan mudah melalui aplikasi WhatsApp.
Pelaku UKM bisa mempromosikan produknya dengan mudah melalui aplikasi WhatsApp. /Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO

JURNALSUMSEL.COM - Dalam beberapa tahun belakangan ini, penggunaan aplikasi pesan seperti WhatsApp begitu meningkat dalam untuk membantu promosi produk UKM.

WhatsApp dimanfaatkan untuk mengirim pesan, baik itu berupa gambar maupun informasi produk kepada pelanggan.

Semakin banyak pemilik usaha yang mengandalkan platform digital ini untuk berkomunikasi dengan calon pembeli untuk menawarkan produknya.

Baca Juga: Kuota Internet Gratis Kembali Disalurkan, Simak Cara Cek Melalui Tiap Provider

Dikutip Jurnal Sumsel dari Antara, Project Leader ukmindonesia.id, Dewi Meisari, membagikan sejumlah tips bagi para pemilik UKM saat melakukan promosi produknya lewat WhatsApp.

"Hal yang pertama, jangan mengirim banyak berupa foto karena akan merepotkan customer harus mengunduh," ujar Dewi dalam briefing virtual program "100 UKM Juwara.

Sebagai alternatif yang lebih nyaman, para pemilik UKM dapat memakai tools WhatsApp katalog dengan cukup hanya mengirim link, sehingga calon pembeli tidak perlu mengunduh.

Baca Juga: Selain Irene Red Velvet, Berikut Sederet Idol K-Pop yang Terlibat Kontroversi

Dewi juga menjelaskan banyak admin UKM yang tidak mengelola kontak konsumennya dengan rapi.

Pelaku UKM dapat mengelola kontak dengan mencadangkan penyimpanan ke email (Google contact) untuk mempermudah migrasi data kontak di beberapa perangkat admin.

Sementara untuk konsumen, mengelola kontak dengan baik dan menghadirkan nuansa komunikasi personal dapat membuat konsumen merasa diperlakukan spesial dan loyal.

Baca Juga: TERAKHIR 2 NOVEMBER! Berikut Situs Pendaftaran Bantuan UKM Facebook

Para pelaku UKM, menurut Dewi, juga seringkali dengan mudahnya menjawab "tidak bisa", "tidak tahu", atau "tidak ada" yang justru menutup peluang pendapatan yang mungkin muncul.

Mengatakan hal demikian, menurut Dewi, juga dapat memberikan kesan "tidak butuh" kepada konsumen, sehingga bisa mematikan "hasrat membeli" yang sempat muncul.

Selain itu, Dewi juga melihat pemilik bisnis seringkali memberikan jawaban tidak memuaskan dan tidak mengedukasi.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Toko Oleh-Oleh Khas Palembang dan Alamatnya, Terjangkau dan Lengkap

Ia juga menyarankan agar pemilik bisnis dapat membuat QnA (question & answer) standar atau FAQ (frequently asked questions).

Dengan tujuan untuk memberi kesan profesional dan memudahkan proses edukasi SDM atau karyawan baru.

QnA standar juga bisa disusun untuk mengoptimalkan up-selling untuk meningkatkan kuantitas pembelian produk yang sama, misalnya dengan memberikan bebas ongkir untuk pembelian minimal jumlah tertentu.

Baca Juga: Bosan di Rumah? 6 Drama Korea dengan Episode Terpendek Ini Bisa Jadi Rekomendasi Tontonan Weekend

Terakhir, pemilik usaha bisnis juga dapat menyusun QnA untuk cross-selling dalam upaya meningkatkan jumlah pembelian dengan menawarkan produk lain.

Misalnya, ketika konsumen sudah melakukan pesan, namun belum membayar, admin dapat menawarkan produk lain.***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x