Network
JURNALSUMSEL.COM - Beberapa negara maju terus mengembangkan vaksi Covid-19.
Amerika Serikat, China, dan juga Inggris berlomba-lomba menemukan vaksin Covid-19.
Pembuatan vaksin Covid-19 diharapkan dapat menghentikan laju penyebaran virus mematikan tersebut.
Baca Juga: MENGEJUTKAN! KPU Diskualifikasi Ilyas Panji Alam dari Pilkada Ogan Ilir
Salah satu perusahaan yang tengah menguji coba vaksin Covid-19 adalah AstraZeneca PLC.
Vaksin buatan AstraZeneca menjadi salah satu kandidat vaksin Covid-19 yang terus dimonitor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam data WHO, vaksin AstraZeneca yang menggunakan desain non-replicating viral vector tersebut sudah memasuki uji klinis tahap 3.
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan
Pemerintah Indonesia pun bergerak cepat. Melalui Kementerian Kesehatan, Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama (letter of intent) dengan perusahaan farmasi asal Inggris tersebut di di London, pada Rabu, 14 Oktober 2020.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini turut dihadiri Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marshudi, Menteri BUMN Erick Tohir, serta tim Kemenkes RI dengan pihak AstraZeneca.
Indonesia menyampaikan permintaan untuk penyediaan vaksin sebanyak 100 juta dosis untuk tahun 2021.
Baca Juga: CPNS 2021 Dibuka Secara Terbatas, Ini Bocoran Formasinya
"Pihak AstraZeneca menyambut baik permintan tersebut," kata Retno sebagaimana dilansir Jurnal Sumsel dari Antara.
Dengan perjanjian tersebut, Indonesia resmi mengantongi 100 juta dosis vaksin AstraZeneca.
Vaksin yang dikembangkan oleh University of Oxford tersebut diharapkan dapat disebarluaskan untuk masyarakat Indonesia mulai tahun 2021.
Baca Juga: Witan Sulaeman Tinggalkan TC Timnas U-19 Indonesia, Elkan Baggott Segera Menyusul
Pada masa pandemi ini, pemberian vaksin juga diharapkan dapat melatih sistem kekebalan tubuh manusia untuk melawan Covid-19.
Meski pro dan kontra terjadi pada proses pengadaan vaksin di Indonesia, namun pemerintah tetap mengupayakan Indonesia mendapatkan vaksin yang layak sesuai dengan standar internasional.***
