JURNALSUMSEL.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim pemerintah terus berupaya mempercepat produksi vaksin Covid-19.
Menurutnya upaya tersebut selain untuk menjaga kesehatan rakyat Indonesia, juga mempercepat pemulihan ekonomi.
Seperti dikutip dari Wartaekonomi,co.id, Vaksin, adalah salah satu quick win atau jalan singkat agar kita tidak terus terbebani dengan kondisi seperti ini.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 13 Agustus 2020, Ada Diskon!
"Memang suka tidak suka, kita harus mencari jalan singkat bagaimana vaksin segera ditemukan," ucap Erick dalam diskusi dengan Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) di Jakarta pada Rabu 12 Agusuts
Pemerintah telah bekerja sama dengan beberapa stakeholder, di antaranya BPPT, Eijkman, LIPI, dan berbagai universitas untuk mencoba menemukan vaksin.
"Bio Farma sendiri sebagai perusahaan BUMN sudah menyiapkan kapasitas produksi vaksin sampai 250 juta per tahun," ujarnya.
Baca Juga: Trending, Reza Rahadian Main di Film Joko Anwar
Pandemi, sambungnya, tidak hanya menimbulkan persoalan kesehatan, tapi juga memberikan dampak ke ekonomi.
Untuk itu Presiden membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
"Komite ini dibentuk agar ada gas dan rem. Bahwa tidak bisa kebalik-balik. Kita sepakat bahwa ekonomi dan kesehatan harus berjalan seiring. Namun, kesehatan adalah yang utama," tegasnya.
Sampai saat ini, uji klinis fase III vaksin Covid-19 resmi dimulai di Indonesia. Vaksin hasil kerja sama antara PT Bio Farma dan perusahaan China, Sinovac, telah disuntikkkan kepada 20 perwakilan relawan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.