Angka Kematian Covid-19 Tak Seharusnya dihilangkan, Syarief Hasan: Harusnya Kualitas Datanya Ditingkatkan

- 12 Agustus 2021, 11:02 WIB
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan.
Wakil Ketua MPR Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan. /MPR RI/

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, angka kematian harian pada hari pertama perpanjangan PPKM, yaitu pada Selasa, 10 Agustus 2021, mencapai 2.048 kasus dengan total kasus menjadi 110.619 kasus kematian akibat Covid-19.

Sementara itu, kasus positif harian mencapai 32.081 kasus dari 99.387 orang yang dites.

Oleh sebab itu, harusnya angka tersebut menjadi acuan dalam menentukan PPKM Level 4 dan 3 di daerah-daerah yang memiliki kasus positif dan kematian cukup tinggi.

Syarief Hasan menilai bahwa pemerintah seharusnya memperbaiki kualitas data, bukan menghilangkan indikator angka kematian.

"Jika masalahnya adalah data kematian yang tidak update, maka seharusnya kualitas datanya yang ditingkatkan, bukan data kematiannya yang tidak digunakan sebagai indikator dalam menentukan level dari PPKM," katanya.

Baca Juga: Berikut Ini Kondisi atau Komorbid yang Berisiko Tinggi Terkena Covid-19 Berat

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menyebutkan bahwa angka kematian merupakan indikator yang harus ada dalam penilaian pembatasan.

"Dari angka kematian, kita dapat mengetahui seberapa besar dampak dari penyebaran Covid-19 di daerah-daerah. Sehingga, kita bisa mengambil sikap untuk melakukan pembatasan-pembatasan sesuai dengan perkembangan angka kematian dan angka positif harian," ucap Syarief Hasan.

Dilansir dari MPR RI, Kamis, 12 Agustus 2021, Syarief Hasan menilai bahwa tidak hanya indikator kematian, indikator jumlah orang yang ditesting juga perlu dijadikan variabel dalam menentukan pembatasan.

Baca Juga: Ini Bahayanya Jika Menghangatkan Nasi Seharian

Halaman:

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah