Sering Dianggap Sama, begini Cara Mudah Bedakan Influenza dan Covid-19

- 27 Juli 2021, 07:56 WIB
Dokter sekaligus influencer kesehatan, Tirta Mandira Hudhi atau dr. Tira.
Dokter sekaligus influencer kesehatan, Tirta Mandira Hudhi atau dr. Tira. /Instagram/@dr.tirta

JURNALSUMSEL.COM - Masyarakan awam masih banyak yang sulit membedakan apakah dirnya terserang Influenza dan Covid-19.

Influencer dan juga pegiat covid-19, dr. Tirta memberikan penjelasan terkait cara membedakan influenza dan Covid-19.

Dia menjelaskan bagaimana membedakan gejala awal jika terkena Influenza dan covid-19.

Informasi tersebut disampaikan dalam video Langkah Awal Jika Terkena Covid-19 yang diunggah di kanal Youtube pribadinya pada Senin, 26 Juli 2021.

Baca Juga: Bantuan BPJS Ketenagakerjaan Subsidi Upah BSU Rp1 Juta Juli 2021, Hanya yang Masuk 6 Kriteria Ini Bisa Dapat!

“Buat kalian semua ini, satu, gejala awal terkena infeksi virus itu ada demam dan nyeri sendi, dinamakan flu like syndrome,” ujar dr. Tirta, dikutip Jurnalsumsel.com dari kanal Youtube Tirta PengPengPeng, Selasa, 27 Juli 2021.

Secara gejala pada 3 hari awal, influenza dan Covid-19 memiliki gejala serupa dan tidak bisa dibedakan, sebab merupakan gejala awal virus masuk ke dalam tubuh.

“Entah itu virus influenza atau mungkin campak, amit-amit ya, atau mungkin flu covid, atau SARS, flu burung, gak ada yang tahu,” ucap dr. Tirta.

Dia menekankan bahwa gejala infeksi awal ketika ada benda asing yang masuk ke dalam tubuh adalah flu like syndrome atau sindrom seperti flu.

Baca Juga: Netflix Konfirmasi Akan Mulai Tawarkan Video Game karena Pertumbuhan Pelanggan yang Melambat

“Di mana gejalanya adalah trias demam antara 37,8-38,5 jarang sampai 39, kalau 39 itu dia infeksinya sudah sistemik banget. Nyeri sendi, pegel linu, terutama sendi-sendi besar yaitu sendi kubiti, patela ini lutut, engkel, wah pegel parah,” tutur dr. Tirta.

Kemudian, gejala ketiga yang terjadi pada tiga hari pertama infeksi virus di dalam tubuh adalah mual.

“Terus ketiga mual, jadi mual ini itu karena reseptor virus ini juga ada di lambung,” kata dr. Tirta.

Untuk mengobati gejala-gejala tersebut, dia menyarankan untuk mengonsumsi Paracetamol 500mg atau Sumagesic 650mg maksimal tiga sampai empat kali sehari.

Baca Juga: Angka Covid-19 di Jakarta Sempat Mencapai 100 Ribu, Anies Baswedan: Kemarin Sudah Turun di Angka 64 Ribu

“Nah, titiknya itu di hari keempat sampai keenam, ini baru kebedain. Kalau influenza, dia cenderung pilek, walaupun tidak semuanya ya,” ujar dr. Tirta.

Dia menegaskan bahwa rata-rata, orang yang terkena influenza akan mengalami pilek disertai bersin yang luar biasa.

“Kalau Covid, hari keempat sampai enam itu batuk sama nyeri telen. Sudah beda bos, influenza juga batuk tapi berdahak dan bisa keluar,” kata dr. Tirta.

Dia menambahkan bahwa gejala batuk pada Covid-19 terasa kering akibat dahak yang tersangkut, sehingga terus terjadi batuk karena ingin mengeluarkan dahak tersebut.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Negara Perlu Tambahan Utang di Masa Pandemi Covid-19 Karena Alasan Ini

“Empat sampai enam, itu kalau kamu swab antigen, kedetek. Kalau orang pilek, saya pernah pilek berkali-kali, diswab antigen negatif, PCR pun negatif, karena bukan covid,” ucap dr. Tirta.

Dia menuturkan bahwa jika seseorang telah terkonfirmasi pilek dan influenza, pengobatannya bisa dilakukan lebih mudah karena obat-obatannya bisa didapatkan dengan mudah.

“Nah kalau kamu kena yang Covid, ini gejala utamanya adalah nyeri telan, batuk, dan mulai muncul anosmia (tidak bisa mencium bau-bauan), augesia (tidak bisa mengecap indra asin dan indra manis), dan yang terakhir parosmia (rasanya bau busuk atau bau gosong terus),” tutur dr. Tirta.

Gejala-gejala tersebut terjadi, karena adanya blokade akibat sel radang yang melawan virus di reseptor nomor 2.

Baca Juga: Wamenkes Ingatkan Kembali Alasan Pentingnya Vaksinasi Covid-19 Agar Angka Kematian Menurun

“Kalau treatment-nya covid, dia batuk berat tapi mau ngeluarin dahak gak bisa, maka orang lebih sering batuk kering. Makanya dikasih Acetylcysteine atau bisa juga OBH item, atau Ambroxol itu juga bisa, itu mengencerkan dahak sehingga bisa dikeluarkan,” kata dr. Tirta.

Gejala yang disebutkan tersebut telah masuk gejala ringan Covid-19, yakni demam, nyeri sendi, dan anosmia yang bisa bertahan sampai 3 minggu.

Akan tetapi, dia menekankan bahwa anosmia bukanlah faktor utama penularan, karena faktor utama penularan adalah demam dan batuk. Sebab, demam merupakan tanda bahwa infeksi virus aktif.

“Nah di hari empat-enam ini, mulai dikasih Acetylcysteine dan wajib bed rest toral. Kalau influenza dia gejalanya pilek, nyeri telan juga, tapi batuknya berdahak. Ini semuanya isoman, supaya energi tubuh difokuskan untuk mengurus covid,” tutur dr. Tirta.

Baca Juga: Segera Cairkan BLT UMKM/BPUM Tahap 2, Akses 2 Link Ini Sekarang Juga

Oleh karena itu, seseorang yang terinfeksi Covid-19 akan merasakan tubuh yang lemas, karena energi tersita di limfosit untuk ‘menghajar’ virus corona yang ada di dalam tubuh.

“Makanya di hari 4-6 ini selain obat-obatan perlu intek nutrisi dan cairan yang cukup. Kalau sampai kamu gak minum air yang cukup, kamu bisa dehidrasi karena energimu habis untuk ngurusi si Covid ini. Kalau nutrisimu gak cukup, susah,” kata dr. Tirta.

Artikel ini lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dalam judul "Cara Membedakan Influenza dan Covid-19"***(Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat)

Editor: Mula Akmal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x