Habib Rizieq Tidak Dihadirkan dalam Persidangan Online, Amien Rais: Kalau Diawali dengan Benci

- 20 Maret 2021, 12:00 WIB
Kolase potret mantan Ketua MPR Amien Rais dan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab.
Kolase potret mantan Ketua MPR Amien Rais dan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab. /Instagram.com/@amienraisofficial dan Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana/

JURNALSUMSEL.COM- Politikus senior sekaligus Pendiri Partai Ummat, Amien Rais, berkomentar soal sidang perdana Habib Rizieq yang diselenggarakan secara virtual serta tidak menghadirkan eks Imam Besar FPI itu di ruang sidang.

Adapun alasan tidak diperbolehkannya Habib Rizieq untuk hadir di ruang sidang yakni untuk menjaga protokol kesehatan

Namun, Amien Rais menyebut bahwa inilah yang akan terjadi bila suatu persoalan datang dari kebencian kepada pihak tertentu.

Hal itu disampaikan Amien Rais melalui wawancaranya di kanal YouTube Refly Harun pada Jumat, 19 Maret 2021.

"Kalau diawali dengan benci, itu memang kalau bisa bencinya itu diwujudkan di dalam menghina, menista, menginjak-injak harga dirinya. Saya kira itu yang sekarang berkecamuk di kepala sebagian rezim itu," ujar Amien Rais, seperti dikutip Jurnal Sumsel dari unggahan video di kanal YouTube Refly Harun.

Baca Juga: Menduga Presiden Bisa Jabat 3 Periode Sebagai Skenario Rezim, Amien Rais: Innalillahi Wainnailaihi Rojiun

Baca Juga: Ungkap Fenomena Islamofobia di Indonesia, Amien Rais: Ada Hubungan Luar Biasa Jokowi dengan Xi Jinping

Menurut Amien Rais, yang terjadi pada Habib Rizieq saat ini, dinilainya sebagai bentuk perlakuan tidak adil dalam proses hukum dan juga sebagai bentuk dari Islamophobia.

Amien Rais menjelaskan, Islamofobia adalah situasi yang mana sebagian orang membenci demi kebencian, memusuhi demi permusuhan, serta membunuh demi pembunuhan.

"Ketika ditanya mengapa you benci, mengapa you bunuh, mengapa you menghilangkan nyawa orang yang sebenarnya tidak pantas itu, (jawabannya) 'I don't care, I just want to kill them, that's it'. Memang ini luar biasa," jelasnya.

Amien Rais juga menilai bahwa Indonesia saat ini berada pada situasi kezaliman yang sudah sangat ekstrem.

Amien Rais mengatakan, mulai dari kezaliman ekonomi, kezaliman politik, hingga kezaliman HAM di Indonesia sudah berada pada tingkat yang paling tinggi.

Baca Juga: Perkembangan Kasus Penembakan Laskar FPI, Bareskrim Polri Lakukan Pemeriksaan Terhadap 7 Orang Saksi

Baca Juga: HRS Tolak Disidang Online, Hamdan Zoelva Sebut Peradilan Online: Banyak Kendala Teknis

"Kalau sudah jadi ekstremis semua rezim ini, itu memang saya tinggal counting the days, kita tinggal tunggu waktu. Saya khawatir betul karena saya waktu Bung Karno jatuh itu, saya sudah tingkat tiga. Waktu Pak Harto jatuh, malah saya yang ikut reformasi itu," tuturnya.

Lebih lanjut, Amien Rais meminta agar pemerintah tidak lagi membesar-besarkan kasus yang menjerat Habib Rizieq.

"Carikan pasal-pasal yang ringan, kemudian FPI diminta tak main politik lagi, jadi Front Pendidikan Islam, bergerak di dakwah, pendidikan, kemudian di-support,” ujar Amien Rais.

Dengan itulah, Amien Rais beranggapan dapat lebih diterima akal sehat dan dapat bersama-sama membangun karakter bangsa Indonesia.

“Kalau perlu kita membangun character building untuk negeri kita ini. Itu kan sebenarnya lebih masuk akal, daripada dikoyak-koyak, dipermalukan dan lainnya," tandas Amien Rais.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x