JURNALSUMSEL.COM - Pemerintah akan melanjutkan Program Kartu Prakerja hingga 2022, hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.
Menurut Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin pemerintah akan menganggarkan program Kartu Prakerja hingga 2022, untuk mendapatkan kualitas SDM yang baik pasca pandemi Covid-19, dikutip JURNAL SUMSEL dari ANTARA, Jumat, 5 Maret 2021.
"Insya Allah di 2020 pun program ini bisa kami anggarkan, karena tenaga kerja kita setiap tahun bertambah dan tuntutan pekerjaan pasca pandemi itu menuntut SDM lebih baik lagi, lebih memiliki keterampilan, kata Ma'ruf Amin.
Diketahui sebelumnya program Kartu Prakerja sendiri sempat dihentikan sementara untuk memperbaiki sistem dan merupakan rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Di 2020, itu dianggarkan Rp 20 Triliun untuk 5,48 Juta orang, kemudian di 2021 semula dianggarkan cuma Rp 10 Triliun, tetapi kemudian ditingkatkan menjadi Rp 20 Triliun. Itu memang pernah dihentikan atas rekomendasi KPK, tetapi kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan," ujarnya.
Baca Juga: Sebut KLB Partai Demokrat di Deli Serdang Didasari Niat yang Buruk, AHY: Jelas Tidak Sah!
Program Kartu Prakerja sendiri merupakan program bantuan kepada masyarakat yang berusia 18 tahun dan berstatus sebagai pencari kerja, lulusan baru, korban pemutusan hubungan kerja, dan wirausaha.
Setiap penerima Kartu Prakerja akan mendapatkan insentif dana sebesar Rp 3.550.000 dengan rincian, Rp 1.000.000 untuk dana pelatihan, insentif pasca pelatihan Rp 600.000 per bulan dan diterima selama empat bulan, dan insentif survei Rp 150.000 sebanyak tiga kali.
Saat ini telah dibuka gelombang 13 Program Kartu Prakerja untuk kuota 600.000 penerima***