Network
JURNALSUMSEL.COM - Beberapa waktu yang lalu, pemerintah telah menyampaikan akan melanjutkan berbagai program bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat berdampak Covid-19.
Ada sekitar lima jenis bantuan yang nantinya akan kembali disalurkan pada tahun 2021 mendatang.
Namun, beberapa hari terakhir ini publik kembali dihebohkan dengan kabar penghapusan seluruh BLT pada 2021.
Hal ini yang disampaikan oleh Menteri Sosial baru, Tri Rismaharini.
Baca Juga: Kabar Fadli Zon Mundur Dari Kursi DPR Jika Habib Rizieq Dipenjara Ternyata Hoax
Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Belum Juga Cair? Coba Ajukan Keluhan ke 4 Alternatif Berikut Ini
Kabar tersebut terlontar dari salah satu pernyataan Risma dalam sambutan pelantikan resuffle kabinet baru Indonesia Maju Presiden Joko Widodo, pada Rabu 23 Desember 2020 lalu.
Risma menyampaikan, dirinya berniat untuk menghapus semua jenis bantuan langsung tunai atau BLT.
Namun, Risma menyampaikan BLT ini akan diganti dengan sistem bantuan digital atau transaksi online.
“Tidak akan ada lagi kas atau tunai dalam bentuk apapun, tapi kami akan gunakan semua transaksi secara elektronik,” tuturnya.
Baca Juga: Segera Hubungi Call Center Dukcapil Untuk Masalah Verifikasi NIK Menjelang Seleksi CPNS 2021 Nanti
Baca Juga: Ditunjuk Menjadi Mensos, Risma Hapus Semua Bantuan Tunai, Ini Penjelasannya
Ia menjelaskan, alasan diubahnya metode pemberian bantuan ini adalah supaya perbaikan data bisa dilakukan secepat dan seefektif mungkin.
“Sehingga perbaikan-perbaikan data bisa segera kami lakukan. Dengan demikian efektivitas akan segera tercapai. Saya kira demikian,” timpal Risma.
Risma sendiri sebelumnya menjabat sebagai Walikota Surabaya, dan saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Peter Batubara yang terlibat skandal dugaan kasus korupsi.
Baca Juga: Raffi Ahmad Tak Ambil Job saat Malam Tahun Baru, Ada Apa?
Baca Juga: Wishnu Sakti Buana Ditunjuk Khofifah Gantikan Risma Jadi Wali Kota Surabaya
Selain itu, Risma menyampaikan bahwa ia akan melakukan perbaikan data penerima bantuan.
Risma juga mengatakan ia akan bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri bagian kependudukan untuk melakukan perbaikan data tersebut.
“Untuk update data penerima bantuan karena memang pasti ada selisih, karena hari ini di-update mungkin hari ini pula ada yang meninggal, dan pindah, dan sebagainya,” ujar Risma.***
