Network
JURNALSUMSEL.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sebagai tersangka penerima suap dalam kasus perizinan tambak, usaha dan/ atau pengelolaan perikanan.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomalango menyatakan setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan dan sebelum batas waktu 24 jam sebagaimana diatur dalam KUHAP dilanjutkan dengan gelar perkara.
KPK, sambungnya, menyimpulkan adanya dugaan penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara.
"Terkait dengan tambak, usaha dan/ atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020,' ucapnya di Gedung KPK Jakarta, Rabu Malam 25 November 2020.
Baca Juga: TERUNGKAP! Tahap 5 BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin Kedua Disalurkan ke 567.723 Pekerja
Baca Juga: Penting! Pemberkasan NIP Guru PPPK Tahap I Segera Diproses BKN
Dalam kesempatan tersebut, Edhy Prabowo angkat bicara dan meminta maaf pada ibundanya untuk tetap kuat dan menerima realita keadaan anaknya.
"Saya mohon maaf kepada ibu saya, yang saya yakin hari ini nonton TV, saya mohon dalam usianya yang sudah sepuh ini beliau tetap kuat," ungkapnya.
Dia mengaakan akan kuat dan bertanggungjawab terhadap apa yang telah diakukannya saat ini. Edhy juga mengelak kalau dia melakukan pencitraan terhadap publik.
"Saya juga mohon maaf kepada seluruh masyarakat seolah-olah saya pencitraan di depan umum, itu tidak, itu semangat. Ini adalah kecelakaan yang terjadi dan saya bertanggung jawab atas ini semua, saya tidak lari dan saya akan beberkan apa yang saya lakukan," tegasnya.
