Baca Juga: Azka Corbuzier Curhat di Instagram, Mengaku Tak Peduli Akan Hubungan Sang Ibu Dengan Vicky Prasetyo
Baca Juga: Jokowi Minta Libur Cuti Bersama Akhir Tahun Direvisi, Tanggal Berapa dan Jadi Berapa Hari?
“bedanya luar biasa dari sekolah biasa. Apa perbedaannya? Hanya boleh 50 persen dari kapasitas. Artinya, 18 anak per kelas maksimal, biasanya kan 36 anak, sekarang Cuma 18 anak per kelas. Jadi secara otomatis sekolah harus melakukan rotasi, melakukan dua shift, minimal dua shift untuk bisa mematuhi aturan,” jelasnya.
pembelajaran yang akan dilakukan pada sekolah tatap muka juga tak terlepas dari kewajiban akan menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, tidak ada aktivitas selain belajar, tidak ada kantin, tidak ada ekskul, tidak ada olahraga, dan aktivitas lain di luar sekolah.
Keputusan akan dibukanya sekolah tatap muka ini juga dinilai Nadiem Makarim dari evaluasi selama dua bulan terhadap sekolah-sekolah yang berada di zona kuning dan zona hijau yang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Baca Juga: Penting! Pemberkasan NIP Guru PPPK Tahap I Segera Diproses BKN
Baca Juga: Masih Dibuka Hingga Desember 2020, Segera Daftar Banpres BLT UMKM Rp2,4 Juta, Jangan Terlambat!
Nadiem Makarim juga mengungkapkan terkait sekolah tatap muka ini, orang tua siswa bisa mengatakan bila memang mereka belum nyaman anaknya ikut pembelajaran langsung, dan sekolah juga tidak bisa memaksakan anak tersebut untuk pergi ke sekolah. Sebagai gantinya, siswa tetap bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) seperti biasa.***