Temuan Awal KNKT Terkait Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air JS 182

12 Januari 2021, 14:05 WIB
Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang terjatuh di perairan wilayah Kepulauan Seribu. /ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT/

JURNALSUMSEL.COM - Sejumlah temuan muncul terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air JS 182 rute Jakarta-Pontianak.

Beberapa temuan jadi bantahan terhadap isu liar yang berkembang soal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Sebelumnya, muncur rumor pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sudah meledak sebelum jatuh ke perairan wilayah Kepulauan Seribu.

Namun, hal itu dibantah Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Baca Juga: Habib Rizieq Kembali Jadi Tersangka Kasus RS UMMI Bogor Bersama 2 Orang Lainnya

Baca Juga: Segera Login di dtks.kemensos.go.id Menggunakan NIK Untuk Dapatkan BLT PKH Rp200 Ribu Sekarang Juga

Hasil temuan KNKT memperlihatkan bahwa pesawat Boeing 737-500 yang digunakan oleh Sriwijaya Air dalam kondisi menyala beberapa detik sebelum bencana terjadi.

Lebih lanjut, KNKT bahkan menjelaskan, bodi pesawat masih utuh sebelum pesawat jatuh ke dalam air pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Seperti dilansir Jurnal Sumsel dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Temuan Baru Soal Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, KNKT Sebut Pesawat Tidak Meledak Sebelum Tabrak Air", ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyatakan, KNKT telah mengumpulkan data radar (ADS-B) dari Perum LPPNPI (Airnav Indonesia).

Baca Juga: BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan 99 Persen Sudah Cair ke Rekening! Sisanya Dikembalikan ke Kas Negara

Dari data tersebut tercatat bahwa pesawat sempat berada di ketinggian 10.900 kaki sebelum akhirnya terjun bebas ke ketinggian 250 kaki.

Soerjanto menyatakan bahwa pesawat masih dalam kondisi menyala setelah mengalami terjun bebas tersebut.

Lebih lanjut, KNKT dan juga KRI Rigel mempelajari data sebaran puing-puing Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Sabtu kemarin.

Puing-puing ini tersebar pada bidang selebar 100 meter dengan panjang 300-400 meter.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air Sj 182 Ditemukan dengan Cepat, Menhub Apresiasi Kinerja Tim Pencarian

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," tutur Soerjanto.

Temuan bagian pesawat yang telah dikumpulkan oleh Basarnas, salah satunya adalah bagian mesin, yaitu turbine disc dengan fan blade yang mengalami kerusakan.

"Kerusakan pada fan blade menunjukan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan.

Baca Juga: Diprediksi Viral Tahun 2021, Ini 5 Tanaman Hias dengan Bentuk Unik Bisa Kamu Miliki, Ada Kaktus Loh!

Baca Juga: Ide Makanan dan Minuman yang Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

"Hal ini sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih berfungsi sampai dengan pesawat pada ketinggian 250 kaki," jelas Soerjanto.

Hingga hari keempat pesawat jatuh terjadi, KNKT masih memfokuskan pencarian blackbox pada pesawat.

Berkat adanya sinyal dari locator beacon, pencarian blackbox dan flight data recorder (FDR) serta cockpit voice recorder (cvr) sudah dipersempit pada area hanya seluas 90 meter persegi saja.***(Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)

Editor: Nabilla Erika Putri

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler