Network
JURNALSUMSEL.COM - Pengamat Ekonomi Centar of Reform on Economis (Core), Piter Abdullah, memprediksi apa yang akan terjadi saat Joe Biden menang Pilpres AS 2020.
Jika Joe Biden menang Pilpres AS 2020, dalam jangka pendek dampak aliran modal asing terutama Indonesia lebih jelas.
Menurut Piter, pelaku pasar keuangan global jelas membutuhkan kepastian karena tensi perang dagang yang diperkirakan akan menurun.
Baca Juga: Melacak HP yang Hilang, Cara Ini Kemungkinan Berhasil
Baca Juga: Gunung Merapi Naik ke Level Siaga, Warga Dihimbau untuk Tetap Waspada
"Dampaknya positif, dalam arti Biden ini dianggap lebih menjanjikan kepastian, sementara selama periode Trump, pasar keuangan global gonjang-ganjing karena kebijakannya ekstrim,” kata Piter, seperti dilansir Jurnal Sumsel dari Antara.
"Indonesia juga bisa mendapatkan manfaat di sana, kepastian perang dagang, berkurangnya konflik, ketegangan antar wilayah akan memperbaiki aliran modal ke Indonesia,” lanjutnya.
Selain itu, pergerakan indeks harga saham dipastikan akan menguat khususnya di kawasan Asia serta lebih unggul dan diapresiasi pasar keuangan.
Baca Juga: Sejarah Puasa Ramadan dan Penjelasannya Menurut Al-Qur'an dan Hadits
Sementara itu untuk jangka menengah panjang, Piter mengatakan bagi pelaku pasar keuangan global mengharapkan ada perbaikan iklim perdagangan dunia dan perang dagang menurun.
Adapun untuk jangka panjang sendiri, kemungkinan dalam posisi pasar keuangan global diharapkan adanya perbaikan iklim perdagangan.
Sehingga dapat memperbaiki harga komoditas dan berdampak ke Indonesia.
Baca Juga: Gunung Merapi Naik ke Level Siaga, Warga Dihimbau untuk Tetap Waspada
Baca Juga: Empat Budaya Korean Wave untuk Temani PSBB di Rumah Aja
Piter juga mengatakan baik Joe Biden maupun Trump yang menang. Hal tersebut tetaplah relatif sama.
Apapun yang terjadi tidak berarti setelah Joe Biden menang, Indonesia menjadi anak emas.
Bahkan keduanya dinilai memiliki pendekatan kebijakan perdagangan dan ekonomi yang berbeda.
Seperti pendekatan Joe Biden dari Partai Demokrat lebih regional dan asertif sementara Trump dari Partai Republik lebih bilateral dan agresif.***
