JURNALSUMSEL.COM – Pemerintah melakukan berbagai cara demi menekan angka positif Covid-19 di Indonesia, salah satunya mengembangkan vaksin merah putih yang saat ini sedang masuk dalam tahap uji praklinis.
Selain vaksin merah putih, pemerintah juga menjalin kerjasama dengan perusahaan pengembangan vaksin di luar negeri, salah satunya Sinovac yang akan disuntikan untuk masyarakat Indonesia pada minggu ketiga bulan Desember nanti.
Namun Indonesia juga tak mau kalah, memilih PT Bio Farma yang dibantu enam institusi pendidikan ternama di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung (ITB).
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, saat ini pengembangan vaksin merah mutih sudah mulai memasuki tahap uji klinis.
Baca Juga: Fitrianti Agustinda: Pemkot Palembang Mendukung Kampung KB yang Tersebar di 18 Wilayah Kecamatan
Baca Juga: Ini Dia Profil Member Stray Kids, Brand Ambassador Shopee 11.11
Dilansir dari Antara, Menristek Bambang PS Brodjonegoro mengatakan bahwa vaksin merah putih diproduksi dalam enam versi. Versi-versi tersebut diantaranya:
- Vaksin yang dibuat oleh Eijkman dibuat dengan platform subunit protein rekombinan;
- LIPI mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan fusi;
- Universitas Gadjah Mada mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan;
- Universitas Indonesia mengembangkan vaksin dengan platform DNA, mRNA, dan virus-like-particles;
- Institut Teknologi Bandung mengembangkan vaksin dengan platform adenovirus; dan
- Universitas Airlangga mengembangkan vaksin dengan platform adeno-asociated virus (AAV).
Baca Juga: Sejarah Puasa Ramadan dan Penjelasannya Menurut Al-Qur'an dan Hadits
Baca Juga: Seleksi CPNS 2021 Segera Dibuka, Ini 11.580 Formasi Kosong yang Bisa Anda Isi