Puluhan Pejabat AS dan Perancis Minta Agar Penjualan Senjata ke Israel dihentikan

- 7 April 2024, 07:52 WIB
Zionis Israel menyerang Rafah meskipun Resolusi Gencatan Senjata telah disetujui oleh DK Keamanan PBB
Zionis Israel menyerang Rafah meskipun Resolusi Gencatan Senjata telah disetujui oleh DK Keamanan PBB /Hamdani/

JURNALSUMSEL.COM - Serangan tentara Israel di Palestina terus berlanjut seiring berdatangannya sokongan senjata dari Amerika Serikat serta Perancis.

Tindakan tersebut memicu kontra di kalangan pejabat baik di AS maupun Perancis, yang meminta agar penjualan senjata ke Israel segera dihentikan untuk mencegah genosida lebih lanjut.

Sebanyak empat puluh anggota Kongres Amerika Serikat, termasuk mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, telah mengirimkan sepucuk surat kepada Presiden Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken yang meminta mereka berhenti mengirim senjata serang ke Israel.

Aksi para anggota kongres itu dilakukan setelah konvoi bantuan kemanusiaan dari World Central Kitchen (WCK) dihantam serangan mematikan oleh pasukan Israel di Jalur Gaza.

Baca Juga: Iran diperkirakan Akan Serang Israel dengan Rudal dan Drone usai Kantor Konsuler di Damaskus diserang

Dalam surat tersebut, mereka mengungkapkan keprihatinan dan kemarahan terkait serangan Israel itu, yang menewaskan tujuh pekerja WCK, termasuk seorang warga AS.

"Dengan kejadian ini, kami sungguh-sungguh mendesak Anda untuk mempertimbangkan kembali keputusan Anda baru-baru ini yang mengizinkan pengiriman paket senjata baru ke Israel, dan menunda pengirimannya dan pengiriman senjata ofensif di masa depan sampai penyelidikan menyeluruh terhadap serangan udara itu rampung," demikian bunyi surat itu.
 
Mereka juga meminta pemerintah AS memastikan bahwa pengiriman senjata ke Israel berikutnya, termasuk yang sudah disetujui, "harus memenuhi syarat untuk menjamin penggunaannya sesuai dengan hukum AS dan internasional."

"Kami juga mendesak Anda untuk menunda pengiriman-pengiriman ini jika Israel tidak cukup mampu mencegah jatuhnya korban sipil di Gaza, termasuk pekerja bantuan, dan jika mereka gagal memfasilitasi –atau menolak atau membatasi– pengangkutan dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza," kata para anggota kongres dalam surat itu.

Tak hanya di AS, sebanyak 115 anggota parlemen Prancis dari kubu oposisi pada Jumat meminta Presiden Emmanuel Macron untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel agar tidak "terlibat dalam genosida" di Jalur Gaza.

Baca Juga: Cara Membuat Artikel SEO Friendly yang Baik dan Benar

Permintaan itu disampaikan dalam surat bersama kepada Macron yang dibagikan di platform X oleh anggota parlemen sayap kiri dan wakil ketua kelompok partai La Franco Insoumise, Mathilde Panot.

“Karena Prancis tidak boleh, tidak bisa, dan tidak akan melanggar hukum internasional, 115 anggota parlemen dengan tegas menyerukan kepada Presiden Republik untuk segera menghentikan penjualan senjata ke Israel,” kata Panot. “Peran Perancis adalah untuk mempromosikan perdamaian, bukan terlibat dalam genosida.”

Bahkan penjualan senjata yang "dianggap murni defensif" harus dihentikan ke Tel Aviv, kata mereka dalam surat tersebut.

"Penting untuk diingat bahwa langkah serupa telah diambil oleh negara-negara lain, seperti Kanada, Belanda, dan Spanyol," kata mereka. "Ini waktunya bagi Prancis untuk bangkit di
momen bersejarah ini.“***

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Sputnik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x