Antonov mengatakan, bahwa Rusia dan AS adalah dua kekuatan yang bertanggung jawab atas keamanan di dunia.
Dia menilai situasinya saat ini semakin mengkhawatirkan, karena Washington memasok semakin banyak senjata yang kuat ke Ukraina.
Dikatakan Antonov apa yang dilakukan AS justru memprovokasi Moskow untuk membalas.
Diplomat tersebut menambahkan bahwa kebijakan AS juga membuat Eropa semakin bergantung pada Washington, terutama dengan dibekukannya proyek Nord Stream 2.
"Upaya luar biasa dilakukan oleh AS untuk membubarkan proyek NS1 (Nord Stream 1), dan akhirnya mereka berhasil hari ini," jelas Antonov.
"Proyek NS2 (Nord Stream 2) baru saja ditutup. Siapa yang menang? Tentu saja, AS, siapa memaksakan LNG mahal mereka ke dunia dengan harga tinggi. Eropa menjadi lebih bergantung pada Washington," tambah Antonov.
Nord Stream 2 adalah proyek pipa gas dengan kapasitas untuk membawa 55 miliar meter kubik per tahun, memungkinkan transit gas dari Rusia melintasi Laut Baltik ke Jerman.
Baik AS maupun Ukraina sangat keberatan dengan proyek tersebut.