Jean-Luc Addor dari partai tersebut mengatakan bahwa "untungnya" tidak banyak wanita yang mengenakan burqa di Swiss.
Jean menekankan bahwa 'ketika ada masalah, kita menanganinya sebelum menjadi tidak terkendali'.
Baca Juga: Tanggapi Teori Konspirasi Covid-19, Ini Peringatan Dokter Islam di Inggris Untuk Umat Muslim
Baca Juga: Perintah Bantai Komunis, Presiden Filipina Habis Kesabaran : Tidak Ada HAM, Ini Perintah Saya
Sedangkan, pemerintah dan parlemen lain sendiri menentang larangan memakai cadar secara nasional.
Diketahui, proposal balasan mereka akan mengharuskan orang untuk menunjukkan wajah mereka kepada pihak berwenang jika perlu untuk identifikasi, misalnya di perbatasan.
Selain itu banyak pihak yang menilai bahwa hukum anti-burka ini absudrd, tidak berguna, dan jelas-jelas menunjukan Islamofobia.
Juru bicara dari kelompok Perempuan Feminis Jilbab Ungu, Ines El-Shikh juga menanggapai larangan memakai cadar dan burka di Swiss.
"Selain tidak berguna, proposal aturan ini juga rasis serta seksis," kata Ines.
Baca Juga: Tersisa 1 Bulan Lagi, Buruan Klaim Token Listrik Gratismu Cuma Melalui Whatsapp PLN, Ini Caranya!