Demonstran Memblokir Layanan Kereta, Militer Myanmar Janjikan Pemilihan Umum Baru

- 17 Februari 2021, 04:15 WIB
Protes pendukung Aung San Suu Kyi  di Kudeta Pemerintah Militer Myanmar
Protes pendukung Aung San Suu Kyi di Kudeta Pemerintah Militer Myanmar /Reuters

JURNALSUMSEL.COM - Militer Myanmar menjanjikan akan diadakan pemilihan umum (pemilu) dan akan menyerahkan kekuasaan pada pihak yang menang, dan menyangkal penggulingan pemerintah terpilih sebagai kudeta pada Selasa, 16 Februari 2021.

“Tujuan kami adalah untuk mengadakan pemilihan (pemilu) dan menyerahkan kekuasaan kepada partai pemenang,” kata Brigjen Zaw Min Tun, Juru bicara pejabat dewan, pada konferensi pers pertama militer Myanmar sejak mereka melakukan kudeta.

Sementara itu, militer Myanmar masih masih belum memberi tanggal untuk pemilu baru itu, tetapi telah memberlakukan keadaan darurat selama satu tahun.

Pembenaran militer Myanmar atas perebutan kekuasaan pada 1 Februari dan penangkapan pemimpin pemerintahan Aung San Suu Kyi terjadi setelah demonstran kembali turun ke jalan.

Selain itu juga disebabkan setelah utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan militer Myanmar tentang ‘konsekuensi berat’ untuk setiap perlakuan keras terhadap demonstrasi.

Baca Juga: BST Rp300 Ribu Tahap 1 Sudah Mulai Disalurkan, Cek dan Cairkan Segera!

Baca Juga: KIP Kuliah 2021: Syarat dan Cara Pendaftarannya

Zaw Min Tun mengatakan militer tidak akan lama memegang kekuasaan Myanmar.

“Kami menjamin bahwa pemilihan (pemilu) akan diadakan,” katanya pada konferensi pers yang disiarkan langsung oleh militer Myanmar di Naypyitaw, melalui Facebook, media yang dilarang militer Myanmar.

Ketika Zaw Min Tun ditanya tentang penahanan pemenang hadiah nobel Suu kyi dan presiden, dia membantah dugaan bahwa mereka ditahan.

Dia mengatakan bahwa mereka berada di rumah untuk keamanan, sementara militer Myanmar akan mematuhi jalannya hukum.

Militer Myanmar berharap jaminan dan janjinya akan meredam demonstrasi harian terhadap pemerintahannya dan penggulingan Suu Kyi.

Baca Juga: SPOILER dan LINK Nonton River Where the Moon Rises Episode 2, Tayang Malam Ini!

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Beberapa Manfaat Buah Sirsak Jika Dikonsumsi Rutin

Selain demonstrasi di kota-kota besar di seluruh negara yang beragam etnis, gerakan pembangkangan sipil telah membawa pemogokan yang melumpuhkan banyak fungsi pemerintahan.

Para demonstran memblokir layanan kereta api antara Yangon dan kota selatan mawlamyine. Mereka berseliweran di jalur rel kereta api sambil melambaikan selebaran untuk mendukung gerakan demonstrasi.

“Lepaskan pemimpin kami segera,” kata kerumunan massa yang berteriak, “Kekuatan rakyat, kembalikan.”

Selain itu, massa juga berkumpul di dua tempat di kota utama yangon, yaitu di lokasi unjuk rasa dekat kampus universitas utama, dan di bank sentral.

Sekitar 30 biksu Budha memprotes kudeta dengan berdoa di Yangon, sementara ratusan demonstran berbaris melalui kota pantai barat Thandwe. ***

Editor: Mula Akmal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x