Aksi Militer Myanmar yang Menangkap Aung San Suu Kyi, Mendapat Kecaman Dari Berbagai Negara dan PBB

- 1 Februari 2021, 18:35 WIB
Sekretais Jenderal PBB, Antonio Gutteres/ANTARA
Sekretais Jenderal PBB, Antonio Gutteres/ANTARA /Tim Priangan Timur 3/

JURNALSUMSEL.COM- PPB memimpin pengecaman terhadap militer Myanmar yang merebut kekuasaan dan menahan para pemimpin terpilih, termasuk peraih Nobel, Aung San Suu Kyi, pada Senin. 1 Februari 2021.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengatakan, perkembangan kejadian tersebut merupakan pukulan serius bagi reformasi demokrasi.

Dia mengecam dengan keras penahanan Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint, dan sejumlah pemimpin lain. Antonio mendesak pihak militer untuk menghormati hak asasi rakyat Myanmar.

“Perkembangan ini menunjukkan serangan yang serius terhadap reformasi demokratis,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric, Senin, 1 Februari, waktu Myanmar.

Amerika Serikat, Australia, dan Singapura menyatakan kekecewaan atas pernyataan keadaan darurat selama satu tahun yang dibuat oleh militer Myanmar.

Baca Juga: HOAKS! Kominfo Tak Pernah Berikan BLT sebesar Rp6,8 Juta

Baca Juga: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer, Ini Kronologinya

Hal itu dilakukan usai mereka melakukan penahanan terhadap para pemimpin senior di pemerintahan, Senin, 1 Februari 2021.

Menurut militer, tindakan tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas kecurangan pemilu.

Dalam sebuah vidio yang disiarkan di televisi milik militer, disebutkan bahwa kekuasaan telah berada di tangan Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pemimpinan pasukan bersenjata.

Halaman:

Editor: Mula Akmal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x