Joe Biden Bakal Jamin Keamanan Finlandia dan Swedia Jika Gabung NATO: Mereka Aliansi yang Kuat

20 Mei 2022, 09:58 WIB
Presiden AS Joe Biden. /REUTERS/Evelyn Hockstein

JURNALSUMSEL.COM - Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina mendorong negara-negara barat untuk ikut andil dalam perang militer yang merugikan banyak negara tersebut.

Seperti yang diketahui, Rusia sejak 24 Februari lalu tak henti-hentinya melancarkan serangan di beberapa kota di Ukraina.

Ukraina pun tak menyerah begitu saja. Para tentara di bawah perintah Volodymyr Zelensky itu terus melakukan perlawanan tentara Rusia meski berujung pada jatuhnya korban jiwa.

Tindakan Rusia yang dinilai sudah melanggar HAM tersebut mendorong negara-negara lain untuk terus perkuat keamanan dan membantu Ukraina.

Baca Juga: Finlandia dan Swedia Ngotot Gabung NATO, Rusia Perkuat Militer dan Siap Lancarkan Serangan Nuklir

Finlandia dan Swedia merupakan dua negara yang belakangan ini disebut bakal jadi target Rusia selanjutnya lantaran ingin bergabung dengan NATO.

Hal tersebut dilakukan Finlandia dan Swedia agar jika suatu saat terjadi konflik dengan Rusia, kedua negara itu akan mendapatkan bantuan dari NATO.

Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di PR Depok dengan judul "Bertemu dengan Pemimpin Finlandia dan Swedia, Joe Biden Berikan Dukungan: Membuat NATO Lebih Kuat".

Bahkan sebelumnya Amerika Serikat (AS) juga mengatakan, jika Finlandia bergabung dengan NATO, maka AS akan memberikan jaminan kemanan untuk negara tersebut.

Baca Juga: Segera Cek Penerima Bansos Kartu Sembako 2022 di Link Ini, Bagi yang Memenuhi Syarat Bisa Dapat Rp2,4 Juta

Beberapa saat lalu, Presiden AS, Joe Biden, bertemu dengan para pemimpin Finlandia dan Swedia di Gedung Putih untuk menawarkan dukungan kuat bagi permohonan mereka untuk bergabung dengan NATO.

Sementara itu, Turki mengancam akan memblokir Finlandia dan Swedia agar tidak menjadi anggota aliansi NATO.

Joe Biden bergabung dengan Perdana Menteri Finlandia Magdalena Andersson dan Presiden Finlandia Sauli Niinistö di Taman Mawar Gedung Putih, dihiasi dengan bendera negara mereka untuk menunjukkan persatuan dan dukungan.

"Finlandia dan Swedia membuat NATO lebih kuat," kata Biden, dikutip dari Reuters.

"Mereka kuat, demokrasi yang kuat, dan NATO yang kuat dan bersatu adalah fondasi keamanan Amerika," tandasnya.

Joe Biden mengatakan pemerintahannya sedang menyerahkan dokumen ke Kongres AS untuk persetujuan cepat begitu anggota NATO memberi lampu hijau kepada kedua negara.

Baca Juga: Apa Itu Program KIP Kuliah 2022? Ini Syarat, Cara Daftar, Jadwal Pendaftaran, dan Fasilitas yang didapat

"Mereka memenuhi setiap persyaratan NATO. Memiliki dua anggota NATO baru akan meningkatkan keamanan aliansi kami dan memperdalam kerja sama keamanan kami di seluruh bidang," ujarnya.

Turki telah menyatakan penentangan yang kuat terhadap bergabungnya negara-negara Nordik itu, menekan Swedia untuk menghentikan dukungan bagi militan Kurdi yang dianggapnya sebagai bagian dari kelompok teroris.

Semua 30 anggota NATO harus menyetujui setiap pendatang baru. Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa bahwa mereka akan menolak keanggotaan Finlandia dan Swedia.

Presiden Finlandia mengatakan di Gedung Putih bahwa negaranya terbuka untuk membahas semua kekhawatiran Turki.

Mereka juga berjanji untuk berkomitmen pada keamanan Turki sama seperti Turki akan berkomitmen pada keamanan mereka sebagai sekutu NATO.

"Kami menganggap serius terorisme," kata Niinistö.

Baca Juga: Ji Chang Wook Mengaku Sifatnya yang Obsesif Menjadi Penyebab Dirinya Sering dicampakkan oleh Wanita

Finlandia dan Swedia selama beberapa dekade berada di luar aliansi militer era Perang Dingin yang dirancang untuk mencegah ancaman dari Uni Soviet, tetapi invasi Rusia ke Ukraina telah meningkatkan masalah keamanan.

“Situasi di Ukraina mengingatkan kita pada hari-hari tergelap dalam sejarah Eropa," ujar Andersson.

"Selama masa-masa gelap, sangat menyenangkan berada di antara teman-teman dekat," tuturnya.

Percakapan antara Finlandia, Swedia dan Turki telah dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran Ankara, dengan Amerika Serikat yang terlibat dalam upaya tersebut.

Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa para pejabat AS yakin kekhawatiran Turki dapat diatasi.

Dukungan Biden menempatkan cap persetujuan AS yang tegas dan disengaja pada aplikasi Finlandia dan Swedia.

Dia mendesak dalam pertemuan sebelum berangkat ke Asia dan memberi kedua pemimpin waktu berbicara di Taman Mawar, menggarisbawahi dukungan itu.***(Linda Agnesia/PR Depok)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PR Depok

Tags

Terkini

Terpopuler