Temukan Jejak Radioaktif di Situs Nuklir Iran, Israel Siapkan Serangan

8 Februari 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi pesawat tempur Israel. /Israel Air Force

JURNALSUMSEL.COM- Israel mendeteksi adanya temuan jejak radioaktif di dua situs nuklir Iran.

Jejak itu ditemukan ketika inspektur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meningkatkan kewaspadaan atas bukti baru dari aktivitas nuklir.

Hal ini juga didasarkan atas sampel yang diambil oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dari situs nuklir menunjukkan bahwa jejak bahan radioaktif itu memang ada.

Penemuan ini membuat Israel tidak terima dan mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat keamanan dan militer senior.

Pembicaraan itu membahas persiapan untuk melakukan serangan kepada Iran.

Baca Juga: Segera, Cek dan Daftar BST Rp300 Ribu Hanya Dengan KIS, Begini Caranya!

Baca Juga: Kepala Program Nuklir Dibunuh, Iran Tuding Israel

Seperti dilangsir dari laman Express, Netanyahu bertemu dengan Menteri Pertahanan Benny Gantz, Kepala Staf Aviv Kochavi, dan pejabat kementerian pertahanan dan keuangan.

Hal itu dilakukan untuk membahas kemungkinan mentransfer dana untuk membiayai operasional melawan Iran.

Diketahui, konflik antara Iran dan Israel semakin memanas setelah Menteri Luar Negeri AS yang baru Antony Blinken memperingatkan bahwa Iran bisa membangun senjata nuklir sebentar lagi.

Peringatan keras itu dikeluarkan Blinken secara langsung melalui sebuah wawancara televisi.

Blinken mengatakan bahwa Iran bisa menjadi kekuatan nuklir dalam beberapa bulan, atau bahkan beberapa minggu lagi.

Baca Juga: Pesawat Udara Berkemampuan Nuklir Milik China Masuki Pertahanan Udara Taiwan

Baca Juga: Diduga Melakukan Kudeta Partai Demokrat, Elektabilitas Moeldoko Masih Jauh dari AHY Pada Pilpres 2024

“Ini adalah masalah yang bisa menjadi lebih akut karena jika Iran terus mencabut beberapa pembatasan yang diberlakukan oleh perjanjian itu,” ujar Blinken.

Blinken menambahkan, jika hal itu dilakukan, maka akan berpotensi terjadinya serangan dalam beberapa minggu.

“Serangan pun bisa terjadi dalam beberapa minggu,” katanya menambahkan.

Dalam situasi eskalasi lainnya, para pejabat tinggi Israel tetap bersikeras bahwa tindakan langsung terhadap fasilitas nuklir Iran sudah ada di atas meja.

Seorang menteri yang juga sahabat PM Israel, Tzachi Hanegbi mengabarkan bahwa Israel mungkin harus menyerang Iran dengan sendirinya, jika AS menolak untuk bertindak.

Baca Juga: MUI Minta Penguasa Militer Myanmar Laksanakan Rosolusi PBB: Berikan Perlindungan Kepada Rohingnya

Baca Juga: Iran Akan Memulai Vaksinasi Covid-19, Presiden Rouhani : Dimulai dalam Beberapa Minggu Mendatang

“Mungkin tidak ada pilihan selain serangan Israel untuk mencegah Republik Islam bersenjata nuklir,” ujarnya.

Hanegbi secara tegas disebabkan bahwa AS tidak akan pernah menyerang fasilitas nuklir Iran.

“Israel harus memutuskan apakah akan menerima nuklir Iran. Israel akan dipaksa untuk bertindak secara independen untuk menghilangkan bahaya ini,” tegasnya.

Dirinya tidak menampik, jika di masa yang akan datang masih akan ada kemungkinan menyerang Iran secara militer.

“Saya berharap bahwa ketika kepemimpinan kita menghadapi dilema ini, ia tidak akan menerima iran yang bersenjata nuklir,” ujar Hanegbi.

Baca Juga: Gunung Sinabung Keluarkan Guguran Abu Setinggi 1.000 Meter, Ini Kata BPBD Setempat

Baca Juga: Isu Normalisasi Indonesia dan Israel, Jokowi Dapat Peringatan Keras dari Sayap Militer Palestina!

Sementara itu Presiden AS Joe Biden telah berjanji untuk bergabung kembali dengan perjanjian nuklir 2015.

Diketahui, AS akan bergabung dengan perjanjian nuklir 2015 yang dibuat Barack Obama jika Teheran berhenti melanggar ketentuannya.

Selain itu, saat ini Iran semakin aktif dengan meluncurkan roket luar angkasa pertamanya yang didukung oleh mesin berbakar bahan padat.

Adapun, roket yang diterbangkan itu adalah Zolijanah SLV, yang dapat mencapai ketinggian 310 mil dan membawa muatan 485 pound.

Atas tindakan Iran tersebut, Israel telah melancarkan kampanye pemboman terhadap sasaran iran di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler