Terjadi Peningkatan Penerimaan Vaksin Covid-19 di Eropa, Asia Malah Sebaliknya

23 Januari 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi vaksinasi COVID-19. Terjadi peningkatan penerimaan vaksin Covid di Eropa /pixabay/Wilfried Pohnke

JURNALSUMSEL.COM - Penerimaan vaksin Covid-19 dikabarkan meningkat di seluruh Eropa karena program inokulasi perlahan-lahan maju, menurut sebuah survei, dengan proporsi orang yang mengatakan mereka ingin suntikan meningkat tajam selama dua bulan terakhir.

Menurut data YouGov, menunjukkan terjadinya peningkatan dua digit poin persentase dalam tingkat penerimaan vaksin virus corona di delapan dari sembilan negara Eropa yang disurvei sejak pertengahan November 2020 lalu.

Dengan satu negara negara Swedia yang tercatat mengalami kenaikan sampai 21 poin.

Namun, gambaran di luar Eropa malah sebaliknya dimana, orang-orang di beberapa negara Asia tampaknya tidak lagi bersedia sekarang.

Sebab dalam beberapa kasus bahkan kurang bersedia untuk mendapatkan vaksinasi dibandingkan akhir tahun lalu.

Baca Juga: Makan Kacang Bisa Bikin Jerawatan? Cari Tahu Dulu Faktanya!

Baca Juga: Pahala Terus Mengalir, Ini Ibadah yang Tetap Bisa Dilakukan Muslimah Saat Haid

Regulator obat Eropa, European Medicines Agency, menyetujui suntikan Pfizer atau BioNTech pada 21 Desember 2021.

Kemudian, dilanjutkan dengan vaksin Moderna, dan diharapkan akan segera mengesahkan suntikan Oxford atau AstraZeneca minggu depan.

Masalah logistiklah yang menjadikan pekerjaan terhambat, kekurangan vaksin dan prosedur administrasi persetujuan yang memakan waktu.

Uni Eropa telah menetapkan target negara anggota untuk memvaksinasi 70% populasi orang dewasa mereka pada akhir musim panas.

Ibu kota Uni Eropa yakni Brussels di Belgia telah menandatangani enam kontrak vaksin untuk akhirnya memberikan lebih dari 2 miliar dosis.

Baca Juga: Penyakit Batu Ginjal Timbul karena Makan Buah Berpotasium Tinggi, Salah Satunya Pisang

Baca Juga: Tingkatkan Minat Baca Warga, Gubernur Sumsel Resmikan Pojok Baca Digital di Kertapati

Pekan lalu Pfizer mengumumkan pengurangan sementara pasokan, tetapi komisi Eropa mengatakan distribusi penuh harus dimulai lagi minggu depan dan penumpukan akan dilakukan pada Februari mendatang.

Sebaliknya Inggris menyetujui vaksin Pfizer / BioNTech hampir sebulan sebelum Uni Eropa dan sejak itu juga langsung mengesahkan suntikan AstraZeneca.

Dikabarkan sejauh ini, Inggris telah memberikan setidaknya satu suntikan kepada hampir 7,5% populasinya.

Kemdian, YouGov menambahkan sekitar 66% orang Swedia dan 81% responden Inggris mengatakan pada pertengahan Januari bahwa mereka bersedia melakukan suntikan, dibandingkan dengan 45% dan 61% masing-masing dua bulan lalu.

Sedangkan negara Itilia sendiri mencatat kenaikan 19 poin dari pertengahan Desember menjadi 71%.

Baca Juga: Tingkatkan Minat Baca Warga, Gubernur Sumsel Resmikan Pojok Baca Digital di Kertapati

Baca Juga: 5 Rekomendasi Desa Wisata Menarik dan Unik di Yogyakarta

Selanjutnya, terjadi juga peningkatan sejak pertengahan November di Denmark (naik 13 poin, menjadi 80%), Jerman (naik delapan poin, menjadi 59%), Finlandia (19 poin, 69%), Spanyol (18 poin, 71%) dan Norwegia (13 poin, 70%).

Mungkin yang paling menggembirakan adalah angka di Prancis, negara paling skeptis terhadap vaksin di Eropa, juga meningkat tajam.

YouGov mengatakan 32% responden Prancis mengatakan mereka bersedia divaksinasi Covid-19 pada pertengahan November 2020 dan hanya 24% pada pertengahan Desember 2020, naik 46% pada 20 Januari 2021, termasuk beberapa yang sudah menjalani suntikan.

Di luar Eropa, penerimaan vaksin tampaknya meningkat kurang tajam atau bahkan menurun. Di beberapa tempat AS, YouGov melacak sikap sejak Juli, 51% orang sekarang mengatakan bahwa mereka senang menerima vaksin atau sudah melakukannya, naik sembilan poin.

Akan tetapi, di Asia, orang tampaknya sedikit kurang berminat untuk divaksinasi. Pergeseran yang paling menonjol terjadi di Hong Kong, di mana penerimaan vaksin turun 15 poin persentase, menjadi 36%.

Selain itu, tingkat penerimaan juga turun di Malaysia dan Thailand (keduanya dengan empat poin) dan Filipina (lima poin). Di Arab Saudi, penerimaan vaksin telah meningkat dari 42% menjadi 51%.***

Editor: Shara Amalia

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler