Network
JURNALSUMSEL.COM - Pemadaman listrik sering terjadi di wilayah pedesaan saat memasuki musim penghujan, termasuk Desa Gunung Raja Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Warga Desa Gunung Raja Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, dibuat kesal karena hampir sepekan ini terjadi pemadaman listrik.
Parahnya lagi, pemadaman listrik terjadi setiap harinya dalam waktu yang terhitung cukup lama.
Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda 2020 Diwarnai Aksi Demo Menolak UU Cipta Kerja, Jalanan Jakarta Ditutup
Baca Juga: Serial 1, Sepeda Listrik Baru Harley Davidson Nan Cantik! Yuk Intip Kecanggihannya
Selain itu, beredar kabar bahwa baru-baru ini di Desa Gunung Raja telah terjadi pemutusan sambungan listrik dari pihak PLN.
Alasan pemutusan ini adalah akibat dari ulah oknum nakal yang memberikan sambungan listrik secara ilegal kepada warga yang belum memiliki Ampere meter.
Pemadaman yang terlalu sering terjadi ini membuat geram warga desa.
Baca Juga: Memaknai Tema Bersatu dan Bangkit di Hari Sumpah Pemuda 2020
Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!
"Hampir setiap hari mati lampu, dan waktu matinya juga cukup lama. Kalau tidak siang mati, malam mati. Atau kadang juga mati dari pagi sampai malam," tutur Mica salah seorang warga desa Gunung Raja, kepada Jurnal Sumsel.
"Kalau sudah mati lampu semua pekerjaan saya terhambat, mencuci pakaian, masak, dan lain-lain," tambahnya.
Pemadaman listrik memang menghambat berbagai aktivitas yang membutuhkan listrik.
Baca Juga: Mengambil Hikmah Perayaan Maulid Nabi Muhammad dalam Mencegah Penularan Covid-19
Baca Juga: 4 Rekomendasi Layanan Pengiriman Untuk Kamu yang Punya Bisnis Lokal
Pasalnya, pemadaman listrik juga berefek pada hilangnya jaringan ponsel mereka, terutama bagi pengguna Telkomsel.
Warga berharap agar kiranya pemadaman yang terlalu sering dilakukan ini dapat ditindaklanjuti pemerintah desa Gunung Raja, Muara Enim. Sehingga hal ini tidak terus-terus terjadi lagi di Desa mereka. ***
